Kisah Heroik Kodir Selamatkan Siswa SMP N 1 Turi: Satu-satu Saya Gendong ke Pinggir Sungai
Sesampainya di sungai, Kodir melihat banyak anak-anak mengenakan seragam Pramuka sudah dalam kondisi di tengah sungai dan berpegangan pada batu-batu.
"Saya lari ke selatan langsung lompat, karena saya melihat yang di selatan sudah pada lemas kondisinya," ujarnya.
Saat itu kondisi aliran sungai masih cukup deras dan hujan rintik-rintik.
Kedalaman sungai sekitar 1 meter sampai 1,5 meter.
"Saya renang ya berat karena arusnya deras. Satu-satu saya gendong terus bawa ke pinggir," ungkapnya.
Selesai di selatan, pria ini lantas bergerak ke utara.
Di titik ini, dirinya kembali berenang menolong anak-anak yang ada di tengah.
• Kepsek SMP N 1 Turi Mengaku Tak Tahu Kegiatan Susur Sungai Sempor: Saya Baru 1,5 Bulan Menjabat
"Ada lima titik. Saya menolong anak-anak di titik ini terus pindah titik menolong lagi," kisahnya.
Selain dirinya dan adiknya, warga di sekitar sungai juga ke lokasi untuk menolong anak-anak tersebut.
"Dari jam 3 sore lebih, sampai jam setengah enam sore saya baru selesai," tambahnya.
Kodir setidaknya bisa menolong puluhan anak-anak SMP Negeri 1 Turi yang hanyut terkena banjir saat susur Sungai Sempor.
"Saya tidak menghitung pokoknya menolong, 10 anak lebih," ujarnya.
Pria yang sehari-hari sebagai petani ini mengaku spontan melompat ke sungai untuk menolong.
Ia juga tidak merasa takut atau ragu-ragu melompat.
Sebab, dirinya melihat anak-anak membutuhkan pertolongan.
• Salma Menangis Bertemu Ibunya seusai Terseret Arus Sungai: Aku Keseret, Kegulung, Kejepit Batu
Di sisi lain, Kodir memutuskan melompat bukanlah tanpa pertimbangan. Sebab dirinya sudah mengenal karakteristik Sungai Sempor.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/papua/foto/bank/originals/sudarwanto-alias-kodir-saat-ditemui-di-rumahnya.jpg)