ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Najwa Shihab Bandingkan Tes Corona dengan Negara Lain, Yurianto: Tanpa Indikasi Untuk Apa Diperiksa?

Pemerintah mengatakan bahwa untuk penanganan Virus Corona tidak semua orang dilakukan pemeriksaan.

Capture YouTube Najwa Shihab
Presenter Najwa Shihab saat di program Mata Najwa. Dalam program Mata Najwa edisi Rabu (11/3/2020), Najwa Shihab mempertanyakan beda pemeriksaan terkait Virus Corona di Indonesia dengan negara lain. 

TRIBUNPAPUA.COM - Pemerintah mengatakan bahwa untuk penanganan Virus Corona tidak semua orang dilakukan pemeriksaan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam acara Mata Najwa Trans7 yang diunggah di kanal YouTube Najwa Shihab, Kamis (12/3/2020).

Diketahui, kasus penyebaran Virus Corona di Indonesia jumlahnya terus bertambah.

Meski demikian, Yurianto menegaskan, tidak semua orang harus diperiksa terkait Covid-19.

Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Achmad Yurianto yang juga juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona memberikan keterangan pers di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (6/3/2020). Dalam keterangan persnya Achmad Yurianto menyampaikan sebanyak empat orang dinyatakan suspect virus Corona karena telah melakukan kontak langsung dengan warga Depok yang positif sebelumnya dan mengalami gejala-gejala awal seperti Influenza yang kini tengah diobservasi dan menunggu hasil pasti dari pemeriksan laboratorium. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

"Kita memiliki kebijakan bahwa tidak semua orang kita periksa tentunya harus ada alasan yang jelas."

"Karena kita juga menggunakan metode pemeriksaan yang tidak repites modelnya."

"Karena repites diakui bisa memeriksa cepat dalam jumlah banyak tetapi false positifnya lebih banyak."

"Dan ini tidak menjadi suatu ukuran standar bagi standarnya WHO, tetap menggunakan PCR dan sequencing," terang Yurianto.

Najwa Shihab kemudian menyinggung soal pemeriksaan acak yang dilakukan negara lain untuk mendeteksi Virus Corona.

"Dibeberapa negara bahkan karena gejalanya sangat random diperiksanya secara acak Pak, dan kita belum melakukan itu?" tanya Najwa.

Yurianto mengatakan, bahwa Indonesia belum menerapkan kebijakan tersebut.

"Kita belum mempunyai kebijakan seperti itu," kata Yurianto.

Fadli Zon Kritik Indonesia soal Virus Corona, Najwa Shihab: Seberapa Transparan Seharusnya?

Bikin Video YouTube Prank Virus Corona dan Jadi Viral, 6 Pemuda Ini Diciduk Polisi

Najwa lalu menanyakan alasan Indonesia tidak melakukan kebijakan seperti di negara-negara lain dalam mendeteksi Virus Corona.

"Karena apa?" tanya Najwa Shihab.

Yurianto mengatakan, bahwa pemerintah tidak ingin membuat gaduh dan panik di masyarakat.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved