Dalam Sehari 113 Orang Meninggal karena Virus Corona, Iran Catatkan Kematian Tertinggi
Sejumlah aktivis melawan wabah di Iran mengkritisi pemerintah setempat dan menuntut penanganan Covid-19 lebih baik.
Terlihat jelas, sekitar 55 persen kematian didominasi usia 60an.
Sementara itu, 15 persen lainnya di rentang usia 40 tahunan.
Lonjakan Terjadi karena Wabah Tidak Menunjukkan Gejala
Bagi kebanyakan orang, Virus hanya akan menyebabkan sakit ringan seperti flu, batuk, dan demam.
Lain halnya dengan orang-orang yang memiliki masalah kesehatan tertentu.
Faktor usia juga turut mempengaruhi hal ini.
Selain lebih mudah terpapar, orang-orang lansia dan memiliki riwayat sakit akan menderita lebih parah.
Dampak paling terasa adalah gangguan pernapasan atau pneumonia.
Jadi kebanyakan orang akan pulih dalam waktu beberapa minggu.
Di Iran, wabah ini sudah menjangkiti anggota pemerintahan.
Bahkan banyak di antaranya yang meninggal dunia.
Nyatanya, fakta ini tidak lantas membuat pemerintahan Iran mengambil langkah cepat.
Bahkan pada Minggu lalu, Presiden Iran Hassan Rouhani tidak mengindahkan karantina dan membiarkan perbatasan tetap terbuka.
Perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Iran dan Mesir, Dalia Samhouri menilai dua negara ini tidak bisa melacak persebaran wabah karena penderita tidak mengalami gejala tertentu.
Diketahui, Mesir baru saja melaporkan 110 kasus dan dua kematian.
"Gampangnya kita bisa katakan, angka saat ini adalah perkiraan yang terlalu rendah dari angka sebenarnya," kata Dalia.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 113 Orang Meninggal dalam Sehari, Iran Catatkan Kematian Tertinggi