ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Laju Penyebaran Virus Corona di China Menurun, Bisakah Langkah Mereka Diterapkan di Negara Lain?

Langkah China melakukan isolasi terhadap 56 juta orang penduduk Hubei menanggapi Virus Corona belum pernah ada presedennya dalam sejarah.

(AFP/STR/CHINA OUT)
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas medis saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. 

Kini angka infeksi setiap hari tercatat turun setiap hari.

Pada hari Jumat (13/3/2020) jumlahnya 110, yang merupakan angka infeksi terendah dalam dua minggu terakhir.

Kini lebih banyak pasien yang lebih dinyatakan pulih daripada pasien yang baru terinfeksi.

Profesor Huang menyatakan tindakan ini tak semata soal pengendalian, tapi pemerintah juga berupaya melindungi perekonomian.

Seoul "sangat sadar perlunya pengendalian yang agresif di satu sisi, dan gangguan yang bisa ditimbulkan kepada perekonomian dan masyarakat akibat pengendalian itu," kata dia.

Profesor Huang juga mengatakan tindakan ketat yang dilakuan China menciptakan masalah sekunder, yaitu kewalahan di pihak pelayanan medis.

Ini menyumbang pada lonjakan angka kematian di kota itu.

"Model penanganan di China bukan hanya tak bisa ditiru, itu juga bukan standar terbaik untuk mengendalikan penyakit," jelas dia.

Update Virus Corona di Indonesia Ada 117 Kasus Positif Terjangkit, Berikut Daftar Asal Kota Pasien

Apa yang dilakukan negara lain?

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan adanya pembatasan perjalanan bagi 26 negara Eropa, belakangan ditambah Inggris dan Republik Irlandia, dalam upaya memerangi penyebaran Virus Corona.

Larangan ini diterapkan bagi mereka yang bepergian dari negara-negara tersebut.

Namun Trump dikritik karena gagal mengambil langkah tegas di dalam negeri.

Anggota senior Partai Demokrat mengatakan, "mengkhawatirkan" bahwa Presiden Trump tidak menyinggung soal kurangnya alat pengetes Virus Corona.

"Cara terbaik untuk membantu agar warga Amerika tetap aman dan menjamin keamanan ekonomi mereka adalah agar presiden fokus dalam memerangi penyebaran Virus Corona," kata Ketua Senat Nancy Pelosi dan pemimpin kelompok minoritas di Senat Chuck Schumer dalam sebuah pernyataan.

Mengenai larangan bepergian, Lawrence Gostin, ahli kesehatan masyarakat di Georgetown University, berkicau: "Kebanyakan negara Eropa sama amannya dengan Amerika. Ini tak akan berdampak pada AS, karena penyakit tak peduli perbatasan."

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved