ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona Merebak, Pahami Perbedaan Social Distancing, Isolasi Diri, dan Karantina

Karena Virus Corona, banyak topik terkait social distancing, karantina, dan isolasi diri --yang mayoritas adalah konsep baru bagi masyarakat.

(KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)
Warga menggunakan masker setelah turun dari kereta rel listrik di stasiun Palmerah, Jakarta, Selasa (3/3/2020). Presiden Joko Widodo mengimbau warga untuk tidak panik, tetapi tetap waspada dengan tetap higienis serta menjaga imunitas tubuh usai mengumumkan dua orang Warga Negara Indonesia (WNI) positif terjangkit virus corona yang saat ini dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta. 

TRIBUNPAPUA.COM - Pemerintah AS dan organisasi kesehatan internasional, bahkan festival musik seperti Coachella mengambil langkah guna membatasi kontak antar individu untuk mencegah penyebaran Virus Corona.

Hingga kini, Virus Corona telah menginfeksi 175.000 orang dan menewaskan 6.700 orang di seluruh dunia.

Karena virus inilah, banyak topik terkait social distancing atau jarak sosial, karantina, dan isolasi diri --yang mayoritas adalah konsep baru bagi masyarakat.

Agak sulit memahami perbedaan di antara ketiganya, dan The Insider telah menyusun panduan yang menjelaskan kapan kita harus mempraktikkan salah satunya.

Social distancing adalah membatasi kontak dengan manusia lain sebisa mungkin

Update Virus Corona di Indonesia: 172 Orang Terinfeksi, 9 Sembuh, 7 Orang Meninggal Dunia

Menutup sekolah, bekerja dari rumah, dan membatalkan pertemuan lebih dari 50 orang tergolong sebagai aktivitas jarak sosial atau social distancing.

Ini adalah sebuah strategi kesehatan masyarakat yang membatasi interaksi manusia untuk mencegah penyebaran penyakit menular, menurut Centers for Disease Control and Prevention.

Orang yang mempraktikkan social distancing masih bisa berjalan-jalan, berkebun, atau pergi mendaki.

Kita dapat menghabiskan waktu dengan teman atau anggota keluarga yang tinggal bersama, tetapi tidak berkumpul dengan siapa pun di luar itu.

Hindari kontak dengan orang-orang yang rentan terinfeksi dan batalkan semua pertemuan sosial yang tidak perlu.

Pemerintah di seluruh dunia merekomendasikan isolasi sosial, yang diyakini para ahli memainkan peran penting dalam membendung penyebaran di Cina.

Berkaca dari Penanganan Virus Corona di Singapura, Ini Rekomendasi dari Ilmuwan Diaspora Indonesia

Penelitian telah menunjukkan, orang tanpa gejala dapat menyebarkan virus, karena itu menjauhi situasi ramai dengan banyak orang yang bisa saja membawa Virus Corona sangat dianjurkan oleh CDC.

Sebuah studi baru-baru ini menunjukkan, social distancing diperlukan untuk mengendalikan pandemi Virus Corona.

Mereka yang berpotensi terpapar virus atau sakit harus mengisolasi diri

Jika kita yakin memiliki virus, kita disarankan untuk mengisolasi diri daripada sekadar menjaga jarak secara sosial guna mencegah penyebaran virus, menurut CDC.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved