Beda dengan WHO, Dokter Ini Sebut Bahaya Paracetamol untuk Corona: Virus Masih, Hanya Demam Hilang
dr. Faisal Yunus menentang penggunaan obat penurun demam atau pereda nyeri paracetamol para orang dengan suhu tubuh tinggi.
"Kalau dia praktik, tanpa dia melakukan perlindungan diri, dia bisa menularkan orang lain," imbuhnya.
Selain tenaga medis, pihak keluarga PDP harusnya juga menjadi prioritas lantaran sempat kontak dengan PDP.
Dikhawatirkan jika tak terdeteksi sejak dini, maka PDP yang positif corona bisa berkeliaran di mana-mana dan tanpa sengaja menyebarkan virus tersebut.
• 150 Ribu Kit Test Virus Corona Telah Sampai dan Siap Dibagikan di Indonesia
"Pasien itu tinggal di mana keluarganya, kan ini rapid test hanya bisa positif kalau sudah ada gejala. Jadi kalau ada gejala-gejala sudah terjadi pada keluarga, atau orang terdekatnya, itu yang diprioritaskan terlebih dahulu," terangnya.
"Karena kalau tidak demikian, orang-orang yang tadinya positif, dia bisa ke mana-mana, dia akan menambah penyebaran ke mana-mana," tambahnya.
Berikut video lengkapnya:
(Tribunnews.com/ Ifa Nabila/ Fajar)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Dokter Spesialis Paru Ungkap Bahaya Paracetamol untuk Corona: Gejala Demam Hilang, Virus Masih Ada