Miliki Gejala Berbeda, Cerita Pasien Positif Corona: Tak Bisa Mendengar hingga Mencium Bau
Seorang wanita berusia 20 tahun menceritakan soal penyakit corona virus (Covid-19) yang dideritanya.
TRIBUNPAPUA.COM - Seorang wanita berusia 20 tahun menceritakan soal penyakit Corona Virus (Covid-19) yang dideritanya.
Diketahui gejala yang Ia rasakan pun berbeda dengan orang kebanyakan.
Dirinya pun membagikan kisahnya untuk membantu orang lain.
"Saya tidak akan membagikan cerita saya, tetapi sekarang saya melihat orang lain melaporkan gejala yang sangat berbeda dari saya, saya merasa penting untuk menceritakan pengalaman saya kepada semua orang," tulisnya dilansir dari Mirror.co.uk, Senin (23/2/2020).
Julia menuliskan pada 29 Februari 2020 pihaknya merasakan sakit saat bangun tidur.
"Kepalaku berdebar, telingaku berdenyut-denyut, dan rasanya seperti tenggorokanku terbakar. Tubuhku sakit, aku kedinginan, dan aku demam 100,2 derajat. Aku mengambil obat anti-radang dan tetap di tempat tidur. sepanjang hari."
Tweet selanjutnya menceritakan aktifitasnya di hari terakhir Julia di Italia, pada 3 Maret 2020.
Dirinya menuliskan masih berjuang melawan sakit yang dideritanya.
Bahkan dirinya hingga tidak bisa mendengar.

"Saya tidak bisa mendengar, dan pada titik ini saya kehilangan semua kemampuan untuk merasakan dan mencium bau, namun saya tidak memiliki pilek atau batuk," bunyinya.
Julia juga merasakan sakit kepala yang terus-menerus di siang hari.
Hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk kembali ke Amerika dari Italia.
Tweet selanjutnya pada 4 Maret 2020 saat menggunakan transportasi pesawat, tidak ada screening soal kemungkinan dirinya menderita Covid-19.
Hal tersebut membuatnya tak terbersit soal kemungkinan dirinya positif Virus Corona.
Namun hingga sampai Amerika, dirinya masih merasa sakit, dan mulai melakukan Karantina diri sendiri.
"5 - 13 Maret: Seperti yang diberitahukan kepada saya, saya tetap berada di karantina sendiri selama beberapa hari ini," tulis tweet berikutnya.
"Aku hanya berhubungan dengan dua orang."
Bahkan saat Julia diperiksa kesehatannya, dirinya dan dua orang didekatnya tak ada gejala yang harus diperhatikan.
Dirinya hanya menerima diagnosis sakit batuk.
Hingga akhirnya setelah adanya upaya pengobatan indera pendengaran, rasa, dan bau akhirnya kembali.
Pada hari Jumat 13 Maret 2020, Julia pun melakukan tes Virus Corona.
Ini bukan rencananya, jelasnya, melainkan konsekuensi dari memiliki anggota keluarga yang bekerja di sektor kesehatan, yang ingin dia yakin dia baik-baik saja sebelum kembali bekerja.
Julia mengatakan bahwa dia mendapat telepon pada 14 Maret 2020, memberitahukan bahwa dia telah dites positif untuk Covid-19.
"Rahangku patah," ujarnya.
"Bagaimana saya positif? Saya tidak memiliki gejala di berita, saya disembuhkan oleh dokter, dan tidak ada yang peduli."
Diceritakan di atas pihak bea cukai pun tak bertanya memdetail soal dirinya saatberada di bandara, padahal Julia datang dari negara beresiko tinggi.
Melalui tweetnya dirinya menekankan bahwasanya untuk positif Corona, tidak selalu melalui gejala yang sudah banyak diberitahukan.
"Dan Anda TIDAK harus memiliki gejala untuk menjadi positif. Satu-satunya gejala saya yang serupa adalah demam."
Julia berkata dia tidak tahu bagaimana dia terinfeksi.
Dia mendesak orang lain untuk belajar dari pengalamannya.
Orang harus tinggal di dalam rumah, katanya, untuk membantu mencegah penyebaran penyakit.
"Saya tahu banyak dari Anda memiliki liburan musim semi, perjalanan, pekerjaan, dan kegiatan yang direncanakan."
"Tapi aku ingin kamu mengerti banyak orang seusiaku yang tidak menunjukkan gejala. Aku tahu kita bercanda dan tertawa karena tidak memiliki Virus ini. Tapi ini bukan lelucon lagi. Tolong batalkan perjalananmu."
"Perbanyak minum air dan cuci tanganmu.
"Tolong ingat, hanya karena kamu tidak menunjukkan gejalanya BUKAN berarti kamu tidak positif Corona," tutupnya.
(TribunAmbon.com/Garudea Prabawati)
Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul Cerita Wanita Positif Corona, Miliki Gejala Berbeda, Sempat Tak Bisa Dengar, Merasakan & Mencium Bau