Penghasilannya Turun karena Corona, Driver Ojol Curhat soal Konsumennya hingga Karni Ilyas Tersentuh
Menyebarnya wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, menyebabkan pemerintah harus menyerukan physical distancing atau menjaga jarak antar manusia.
TRIBUNPAPUA.COM - Menyebarnya wabah Virus Corona (Covid-19) di Indonesia, menyebabkan pemerintah harus menyerukan physical distancing atau menjaga jarak antar manusia.
Seluruh kegiatan mulai dari belajar, beribadah, hingga bekerja harus dilakukan di rumah.
Imbauan itu turut berdampak terhadap penurunan para pekerja informal yang bergantung dari pendapatan harian, dan mobilitas publik, seperti sopir taksi, dan ojek online (Ojol).

• Produksi APD Sendiri untuk Perangi Corona, Direktur RS Moewardi Ramai Ditelepon: Saya Ajari Buatnya
Dikutip dari YouTube Indonesia Lawyers Club, Rabu (25/3/2020), Ginanjar adalah satu dari sekian banyak driver (sopir) ojek online yang terdampak akibat seruan bekerja di rumah.
Awalnya Ginanjar bercerita tentang profesinya, dan berapa jiwa yang harus ia beri makan di rumah.
"Saya kebetulan keluarga kecil, istri saya satu, anak saya tiga," cerita Ginanjar.
"Gede lho itu," balas Presiden ILC Karni Ilyas sembari tertawa.
Ginanjar lanjut bercerita, sebelum adanya imbauan dari pemerintah terkait Covid-19, dirinya sanggup meraih pendapatan hingga ratusan ribu.
"Sebelum diterapkannya social distancing, itu bisa kisaran Rp 100 sampai Rp 200 ribu," ujarnya.
Pendapatan tersebut didapat Ginanjar dengan jam kerja yang panjang.
"Karena memang jam kerja saya ini, saya termasuk orang yang loyal kerjanya, saya suka ngalong, jadi jam kerja saya overload," sambungnya.
Di tengah-tengah penjelasannya terkait pendapatan hariannya, Ginanjar memotong ceritanya untuk menyampaikan rasa terima kasihnya atas pelanggan yang ditemuinya tempo hari.
Ginanjar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seorang wanita tak dikenal, yang telah memesan makanan menggunakan jasanya.
• Miliki 519 Kasus Corona, India Lockdown Total 1,3 Miliar Warganya dalam Tiga Pekan
Alih-alih memesan makanan untuk dirinya sendiri, pelanggan tersebut justru memberikan secara cuma-cuma makanan yang ia pesan kepada Ginanjar, dan keluarganya.
"Saya mau mengucapkan terima kasih, sama Mbak yang semalam pesan makanan, terus makanannya bilang enggak usah diantar, buat Mas, anak-anak sama temannya saja," kata Ginanjar menirukan percakapannya dengan pelanggan yang ditemuinya.
"Saya apresiasi buat Mbak yang semalam, yang enggak mau disebut namanya," lanjut Ginanjar.
Cerita Ginanjar disambut meriah tepukan tangan para audiens yang hadir di ILC malam itu.