ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Virus Corona Sudah Jangkit Penduduk Etnis Hutan Amazon, Perempuan 20 Tahun Positif Covid-19

Brasil mengumumkan kasus pertama Virus Corona di penduduk hutan Amazon, yakni seorang perempuan di kelompok etnis Kokama

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Ilustrasi- Kabar terkini terkait wabah virus corona atau COVID-19, pasien bertambah 2 orang. Mereka masih alami batuk dan pilek namun tak sesak napas. 

Negeri "Samba" kini masih menangani 6.560 kasus aktif, yang 296 pasien di antaranya berada dalam kondisi kritis.

Akan Naik 1 Juta dalam Beberapa Hari 

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia ( WHO), Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengungkapkan kekhawatirannya akan peningkatan dan penyebaran Virus Corona yang begitu cepat.

Dalam konferensi pers di Jenewa, Rabu (1/4/2020); Ghebreyesus mengatakan, dalam lima minggu terakhir, kita telah melihat pertumbuhan kasus baru yang nyaris eksponensial, mencacpai hampir semua negara, teritori dan wilayah.

"Angka kematian telah berlipat ganda dalam seminggu terakhir. (Dan) dalam beberapa hari ke depan, kita akan mencapai 1 juta kasus terkonfirmasi, dan 50.000 kematian (akibat Corona)," ujarnya.

WHO mengakui bahwa jumlah kasus yang dilaporkan di Afrika, Amerika Tengah dan Amerika Selatan tidak setinggi negara-negara lain. Akan tetapi, negara-negara ini rentan mengalami dampak sosial, ekonomis dan politis yang serius akibat Covid-19.

"Sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa negara-negara ini terlengkapi untuk mendeteksi, menguji, mengisolasi dan mengobati kasus-kasus, serta mengidentfikasi kontak," kata Ghebreyesus.

"Saya bersemangat untuk melihat hal ini terjadi di banyak negara, meskipun sumber daya terbatas," imbuhnya.

106 Orang di Tangerang dan Tangsel Positif Corona setelah Rapid Test, Ini Penjelasan Kadinkes Banten

Solidarity Trial

Dalam konferensi pers yang sama, Ghebreyesus juga menyampaikan perkembangan terbaru akan Solidarity Trial.

Sejauh ini, sudah ada 74 negara yang telah bergabung atau sedang proses bergabung dengan Solidarity Trial.

Sebanyak 200 pasien juga telah dipasangkan secara acak dengan salah satu obat atau kombinasinya yang diuji.

"Setiap pasien yang bergabung dalam uji ini membawa kita satu langkah lebih dekat ke obat mana yang bekerja," kata Ghebreyesus. 

Untuk diketahui, Solidarity Trial adalah pengujian klinis terhadap empat obat yang berpotensi menyembuhkan Virus Corona.

Pengujian klinis ini dilakukan di berbagai negara dan digawangi oleh WHO. Tujuannya untuk mencari tahu obat mana yang paling efektif dalam menyembuhkan Virus Corona Covid-19.

Obat yang diuji ada empat, yaitu obat antivirus remdesivir, kombinasi lopinavir dan ritonavir yang selama ini digunakan untuk HIV, kombinasi lopinavir bersama ritonavir dan interferon beta, serta obat antimalaria klorokuin.

Kronologi 300 Siswa Setukpa Polri Positif Corona, Awalnya 1 Orang DBD hingga 1.550 Siswa Rapid Test

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved