ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Luhut Sebut Garis Equator Untungkan Indonesia dari Corona: Covid-19 terhadap Panas Tinggi Gak Kuat

Luhut Binsar Padjaitan mengungkap kabar baik yang diungkapkan para ilmuwan terkait pandemi Virus Corona di Indonesia.

Tribunnews/Irwan Rismawan
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan 

TRIBUNPAPUA.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Padjaitan mengungkap kabar baik yang diungkapkan para ilmuwan terkait pandemi Virus Corona di Indonesia.

Hal itu diungkapkan Luhut Binsar Pandjaitan melalui sambungan video call dengan acara Rosi Kompas TV pada Kamis (2/4/2020).

Menurut para Ilmuwan, wabah Virus Corona di Indonesia diprediksi berakhir bulan April.

Hal itu berkenaaan musim di Indonesia yang mulai memasuki musim panas.

Sebut Mudik di Tengah Pandemi Virus Corona Hukumnya Haram Sekjen MUI Anwar Abbas: Sangat Bahaya

"Tapi saya yakin nah ini juga tadi ada yang kasih masukan, Pak Luhut kok tadi bicara mengenai panas," ujar Luhut.

Luhut mengatakan demikian, karena setiap hari dia mendapatkan informasi dari para ilmuwan.

"La saya bilang tiap hari orang pinter-pinter kan saya undang," lanjutnya.

Selain itu, hal ini juga dipengaruhi dengan faktor Indonesia dilewati garis khatulistiwa atau garis equator.

Luhut menjelaskan, hal itu juga sudah diteliti oleh para pakar dari luar negeri, termasuk dari Harvard University.

"Oh ya hari ini Bapak mengatakan bahwa kita bersyukur ada di Indonesia melewati garis equator, dan itu berdasarkan ahli yang Bapak dengar virus ini akan berakhir di Bulan April, kalau tidak salah Bapak bilang gitu?," tanya Rosi.

"Ya kan itu dari modeling yang dibuat, saya hanya baca dan mendengar dari peneliti-peneliti kita, maupun tulisan-tulisan-tulisan dari Cale, Cornel bahkan dari Harvard juga membuat itu," jawab Luhut.

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa hampir semua ilmuwan mengatakan hal yang sama padanya bahwa kemungkinan Virus Corona berakhir pada April.

"Nah modeling yang dibuat teman-teman dari Universitas Gadjah Mada ada Professor Corita, ada Professor Yodi di sana, ada lagi dari ITB."

"Mereka juga bilang yang sama, mereka bikin modeling, jadi dibilang saya enggak pintar memang bukan ahlinya."

"Tapi kan kalau tiap hari diberi tahu masak saya enggak ngerti, ya ngertilah," jelasnya.

Cara Unik Universitas di Jepang Wisuda Mahasiswa saat Wabah Corona, Pake Robot Avatar

Dari yang dikatakan oleh ilmuwan, cuaca yang panas serta daya tahan tubuh manusia itu bisa memengaruhi ketahanan terhadap Virus Corona.

Meski demikian hal itu akan sia-sia bila masyarakat masih berkumpul dan tak menjaga jarak.

"Bahwa mereka katakan posisi kita di equator ini memang menguntungkan, karena Covid-19 itu terhadap panas tinggi dan juga imunity tinggi, itu enggak kuat."

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved