Virus Corona
AS Capai Kematian Tertinggi karena Virus Corona, 1300 Orang Meninggal dalam Sehari
Prediksi bahwa AS akan memasuki masa suram Virus Corona dalam dua pekan ke depan seolah menunjukkan kenyataan.
TRIBUNPAPUA.COM - Prediksi bahwa AS akan memasuki masa suram Virus Corona dalam dua pekan ke depan seolah menunjukkan kenyataan.
AS kini mencetak rekor dunia menakutkan dalam jumlah kematian karena covid-19 dalam 24 jam.
Dengan kasus kematian tembus angka 1.300 akibat Virus Corona.
Tonggak sejarah yang suram membawa korban jiwa negara itu menjadi 8.503, dengan lebih dari 312.000 kasus.
Sementara itu data terbaru dari situs Worldometers.info jumlah kematian akibat Virus Corona di AS sebanyak 1.076 orang. Total jumlah kematian 9.528 dan total kasus 333.017.
• Imbauan Baru Jokowi saat Wabah Virus Corona: Keluar Rumah Wajib Pakai Masker

Ahli Bedah AS Jerome Adams pada hari Minggu memperingatkan bahwa minggu mendatang akan menjadi yang "paling sulit dan paling menyedihkan" karena pandemi Corona.
“Sangat tragis bahwa kita berbicara pada awal Pekan Suci karena ini akan menjadi minggu paling sulit dan paling menyedihkan dalam kehidupan kebanyakan orang Amerika,” kata Adams pada “Fox News Sunday.”
AS mengikuti jejak di belakang Italia dan Spanyol, dalam jumlah korban meninggal dunia karena Corona.
Italia telah melaporkan lebih dari 15.000 kematian akibat Virus, sementara Spanyol telah melihat setidaknya 12.000.
Di seluruh dunia, setidaknya ada 67.000 kematian terkait Virus Corona di antara lebih dari 1,2 juta kasus yang dikonfirmasi. Demikian data Johns Hopkins.
• Ada Kemungkinan Pasar di Wuhan Bukan Asal Virus Corona, Ini Alasannya
Kurang Masker
Presiden AS Donald Trump telah merekomendasikan penggunaan masker pada warganya.
Jerome Adams mengatakan rekomendasi itu muncul karena banyak orang yang terjangkit Virus tersebut tak memiliki gejala sebelumnya.
Ia benar-benar menegaskan pentingnya untuk selalu menjaga jarak atau social distancing dari orang lain.
Namun, rekomendasi tersebut diperkirakan tak terlalu berdampak sebab AS bahkan Eropa, mereka sudah kekurangan stok masker yang amat bergantung impor dari China.
Trump pun mengimbau warganya untuk menggunakan hal lain seperti syal untuk menutupi wajah ketika keluar rumah.
Dengan tingginya kasus tersebut membuat Presiden Amerika Serikat Donald Trump mulai pusing.
Dia tak lagi berani 'meremehkan' China dan menyebut kasus ini sebagai Chinese Virus.
Bahkan kemarin, Donald Trump menelepon Presiden China untuk meminta bantuan.
"Baru saja menyelesaikan pembicaraan yang sangat baik dengan Presiden Xi dari Tiongkok. Dibahas dengan sangat terperinci Coronavirus yang merusak sebagian besar Planet kita," ujar Donald Trump.
• Usul Yassona soal Koruptor Dilepas karena Corona Tuai Kritik, Mahfud MD: Tak Seorang Pun Dilepas