Virus Corona
Kajari Bantul Bagikan Keluhan saat Terjangkit Virus Corona: Tak Ada Gejala, Banyak Teman Jenguk Saya
Kejari Bantul atau Pasien sembuh Virus Corona, Zuhandi berbagi ceritanya saat ia terjangkit Covid-19.
TRIBUNPAPUA.COM - Kejari Bantul atau Pasien sembuh Virus Corona, Zuhandi berbagi ceritanya saat ia terjangkit Covid-19.
Hal itu diungkapkan Zuhandi saat menjadi narasumber di acara 'Apa Kabar Indonesia Malam' di tvOne pada Minggu (5/6/2020).
Mulanya, Zuhandi merasa tidak enak badan dengan gejala demam.
"Sehubungan saya dirawat sebagai di Covid-19 ini awalnya pada hari Selasa saya sudah merasakan badan yang tidak enak."
"Kemudian saya coba ke rumah kemudian istirahat, kemudian Rabu semakin tidak enak kepala semakin pusing, badan semakin panas," jelas Zuhandi.
Ia sempat ke Dokter dan diberi Paracetamol.
• Hasil Rapid Test di Banten, Ada 201 Orang Terindikasi Positif Corona
Lantaran tak kunjung sembuh, ia akhirnya dirawat di rumah sakit.
"Saya coba ke dokter di rumah sakit dan kemudian diberia paracetamol kemudian saya disuruh pulang."
"Tiga hari kemudian panas belum turun juga kepala makin pusing, akhirnya saya ke salah satu di rumah sakit di Bantul," ceritanya.
Ia awalnnya menduga dirinya mengalami gejala seperti penyakit Malaria atau Tipes.
Karena tak ada gejala lain seperti Covid-19 kebanyakan, maka tak ada yang mengira dirinya terjangkit Virus Corona.
Bahkan, beberapa rekannya sempat menjenguk.
"Kemudian saya dirawat dan saat itu mungkin gejalanya seperti Malaria, Tipes kemudian saya dirawat beberapa hari."
"Karena belum ada gejala-gejala Covid-19 yang dikatakan ini, sehingga banyak teman-teman waktu itu seperti yang ada di media sosial, menjenguk saya, menjenguk karena tidak diketahui penyakitnya apa," ceritanya.
Setelah keluar dari rumah sakit, justru ia mulai mengalami sesak napas hingga akhirnya kembali ke rumah sakit.
• AS Capai Kematian Tertinggi karena Virus Corona, 1300 Orang Meninggal dalam Sehari
Di sana, Zuhandi dinyatakan sebagai PDP (Pasien Dalam Pengawasan) hingga swab testnya keluar dan rupanya memang ia terinfeksi Covid-19.
"Beberapa hari kemudian saya diizinkan keluar, tapi ternyata dada semakin sesak, nafasnya semakin pendek gitu, akhirnya saya ke rumah sakit lagi ke rumah sakit umum dan saat itu hari Senin tanggal 16 saya langsung diisolasi sebagai PDP."
"Kemudian Kamis malam diberi tahu Direktur Rumah Sakit, hasil swab yang dilakukan saya dinyatakan positif," ceritanya.