Virus Corona
Soal Adanya Perbedaan Data Corona antara Pemerintah Pusat dan Daerah, Ini Penjelasan Achmad Yurianto
Achmad Yurianto memberikan tanggapan terkait adanya perbedaan data kasus Covid-19 antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
Yurianto lalu menjelaskan jika data positif rapid test merupakan data awal yang kemudian digunakan sebagai acuan untuk dilakukan pemeriksaan kedua yaitu tes swab.
Jadi hasil positif dari rapid test belum tentu orang tersebut terpapar Covid-19.
"Kami tidak melakukan rilis untuk data yang berasal dari rapid," tegasnya.
"Dua data itu terpisah, mereka mengatakan data positif rapid dan data positif VCR, tetapi sayangnya sampai di Jakarta ada beberapa pihak yang menjumlahkan sebagai satu data, ya pasti beda lah," kata Yurianto.
"Saya tidak pernah merilis positif rapid test," pungkasnya.
Simak videonya dari menit awal
Update Virus Corona di Indonesia, Tambah 247 Kasus, Berikut Peta Persebarannya
Jumlah kasus Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia kembali mengalami penambahan.
Update terbaru hingga Selasa (7/4/2020) pukul 12.00 WIB, jumlah total pasien positif Covid-19 di Indonesaia mencapai 2,738 Kasus.
Itu artinya ada penambahan 247 kasus baru di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang tayang di Youtube KompasTV.
"Kita dapatkan penambahan kasus baru confirm pemeriksaan VCR Covid-19 sebanyak 247 orang, sehingga total kasus menjadi 2738 orang," ujar Yurianto, di kantor BNPB, Jakarta, Selasa (7/4/2020).
Jumlah kematian akibat Covid-19 kembali mengalami penambahan sebanyak 12 kasus, sehingga total berjumlah 221 kasus.
Sementara itu kabar baiknya, ada penambahan 12 pasien yang dinyatakan sembuh.
Dengan begitu, total pasien yang sembuh adalah 204 orang.
"Kasus sembuh bertambah 12 orang, sehingga menjadi 204 orang, kasus meninggal bertambah 12 orang sehingga menjadi 221 orang," jelasnya.