ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Dilarang Angkut Penumpang saat PSBB, Driver Ojol: Gak Semua Punya Modal untuk Ambil Orderan Makanan

DKI Jakarta pada 10 April 2020 memberlakukan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Layanan ojol ikut terdampak.

gani kurniawan/tribun jabar
Driver ojek online membawa penumpang di pertigaan Jalan Cangkuang, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Senin (6/4/2020). Polri menghimbau kepada pengendara motor di Indonesia agar tidak membawa penumpang atau berboncengan sejak Operasi Simpatik 2020. Himbauan tersebut untuk memutus rantai virus corona (Covid-19). 

TRIBUNPAPUA.COM - DKI Jakarta pada 10 April 2020 memberlakukan status pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah mengumumkan kebijakan untuk menekan penyebaran Virus Corona (Covid-19) itu, mengacu pada Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman PSBB dalam Rangka Percepatan Penanganan Covid-19.

Layanan ojek online (ojol) turut terdampak dalam peraturan itu.

Dalam penjelasan peraturan, disebutkan bahwa layanan ekspedisi barang, termasuk sarana angkutan roda dua berbasis aplikasi dibatasi hanya untuk mengangkut barang dan tidak untuk penumpang.

Anies Baswedan Larang Ojol Angkut Penumpang saat PSBB untuk Cegah Covid-19: Kirim Barang Boleh

 

Menanggapi hal itu, sejumlah pengemudi ojol mengaku keberatan.

Pasalnya, selama pandemi Covid-19 mereka sudah kesulitan mendapatkan pesanan.

“Ini enggak ada Pembatasan Sosial Berskala Besar itu aja orderan udah berkurang, apalagi kalau itu diterapin,” ujar Reno, salah satu pengemudi ojol dikawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Selasa (7/4/2020).

Reno menjelaskan, pesanan yang diterima saaat ini memang lebih banyak dari layanan antar barang dan makanan.

Namun jika ada larangan menerima penumpang, peluangnya mendapat penumpang jadi semakin kecil.

Viral Video Tangisan Pilu Pegawai Ramayana Di-PHK Massal, Dampak Mewabahnya Virus Corona

“Emang sih sekarang mayoritasnya food sama barang. Cuma kan kalau ada penumpang, jadi nambah peluang dapet orderan,” ungkapnya.

Pengemudi ojol lainnya, yakni Tama mengatakan bahwa larangan menerima penumpang kurang tepat, karena akan mempersulit mereka mendapatkan penghasilan.

Terlebih, untuk menerima orderan makanan diperlukan modal awal sebelum menerima bayaran dari pemesan.

“Ada penumpang aja udah dikit penghasilannya. Karena corona gini banyak yang kerja dari rumah juga kan. Lagian, kalau untuk (pesanan) food kan harus ada modalnya juga, enggak semua punya modal buat ngambil,” tutur Tama.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dilarang Terima Penumpang saat PSBB, Pengemudi Ojol Mengeluh Makin Sulit Cari Orderan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved