Virus Corona
Trump Meradang Sebut WHO Terlalu Prioritaskan China soal Wabah Virus Corona: Kami Masih Menahan Diri
Presiden AS mengeluhkan Badan Kesehatan Dunia ( WHO) yang terlalu condong ke China di tengah Virus Corona.
TRIBUNPAPUA.COM - Presiden AS mengeluhkan Badan Kesehatan Dunia ( WHO) yang terlalu condong ke China di tengah Virus Corona.
Dalam konferensi pers di Gedung Putih, presiden dari Partai Republik itu menegaskan bahwa organisasi di bawah PBB itu "salah" dalam menangani wabah.
Dia mengeluh, China hanya menyumbangkan sedikit kepada WHO jika dibandingkan dana yang dikirimkan oleh AS setiap tahunnya.
Dikutip CNBC Rabu (8/4/2020), Trump mengklaim Washington mengirim anggaran 450 juta dollar AS, sekitar Rp 7,2 triliun. Sementara Beijing 42 juta dollar AS (Rp 675,1 miliar).
• Ancam Potong Anggaran, Trump Sebut WHO Bersikap Bias terhadap China Selama Wabah Corona
"Saya kira mereka harus memberikan prioritas yang benar. Prioritas mereka adalah setiap negara harus diperlakukan layak. Setiap negara, dan sepertinya ini tak berjalan," keluhnya.
Presiden 73 tahun itu melanjutkan dengan kembali melontarkan ancaman bakal memotong anggaran bagi induk kesehatan di muka Bumi ini.
"Jadi kami akan menyelidiki, mempelajari, dan bersikap (apakah melanjutkan pendanaan). Saat ini, kami masih menahan diri," kata dia.
Pernyataannya diperkuat oleh Menteri Luar Negeri Mike Pompeo, yang menuturkan bahwa setiap organisasi internasional harus bertindak dengan benar.
"Tak hanya WHO. Tapi juga organisasi internasional lain yang kami berikan uang hasil pajak, memberikan kebijakan kepada rakyat," tegas dia.
Tidak jelas apakah yang dimaksud Trump mengenai kalimat "menahan diri" terkait pendanaan bagi organisasi pimpin Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus tersebut.
Pada tahun fiskal 2020, Kongres sudah menyetujui bantuan bagi WHO sebesar 122 juta dollar AS, atau sekitar Rp 1,9 triliun.
Pemerintahan Trump sempat mengusulkan dananya dipangkas setengah hingga 58 juta dollar AS, atau Rp 931,8 miliar, pada tahun fiskal 2021.
• Trump Sebut Angka Kematian akibat Corona di AS Mendekati Titik Mengerikan
Tetapi, kecil kemungkinan Kongres akan meloloskan permintaan Gedung Putih. Sebabnya, dunia masih berada dalam pandemi Virus Corona.
Tedros sempat sempat merespons dengan menyatakan, baik AS dan China seharusnya bergandengan tangan dalam memerangi wabah Virus Corona.
Menurut Tedros, fokus dari seluruh partai politik semestinya menyelamatkan rakyat mereka. Dia juga meminta agar para politisi tidak memolitisasi kondisi Virus Corona.
"Jika Anda tidak menginginkan lebih banyak lagi kantong mayat, maka berhentilah memolitisasi. Ini seperti bermain api," ujar Tedros.
Trump kemudian merespons ucapan Tedros. Dia mengaku tak percaya dengan ucapan Tedros, dan menuding hubungan sang direktur jenderal dengan Beijing.
• Meski Miliki 53.000 kasus Corona, New York Batal Di-lockdown Trump Agar Keuangan Tak Hancur
"Jadi, China hanya menghabiskan 42 juta dollar AS, kami memberi 450 juta dollar AS. Tetapi semuanya harus berpihak kepada China," geramnya.
Dia merujuk kepada upaya WHO yang menentang sikap Gedung Putih untuk menutup perbataannya dengan Negeri "Panda" begitu wabah terjadi.
"Untungnya, saya menentang saran mereka agar membiarkan perbatasan terbuka terhadap China," ujar Trump, menilik pada keputusannya Februari lalu.
(Kompas.com/ Ardi Priyatno Utomo)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Trump Keluhkan WHO yang Terlalu Condong ke China"