Virus Corona
Trump Sebut Angka Kematian akibat Corona di AS Mendekati 'Titik Mengerikan'
Pandemi Corona di ASakan capai titik siklus tertinggi dalam waktu dekat berkenaan dengan angka kematian yang ditimbulkan.
TRIBUNPAPUA.COM - Pandemi Virus Corona jenis baru (Covid-19) di Amerika Serikat akan mencapai titik siklus tertinggi dalam waktu dekat berkenaan dengan angka kematian yang ditimbulkan.
Pernyataan itu dikeluarkan Presiden AS Donald Trump Dalam konferensi pers di Gedung Putih Minggu (5/4/2020).
Mengutip Sky News, Donald Trump mengistilahkan puncak siklus itu sebagai "titik mengerikan".
Dalam keterangannya, Trump menjelaskan Amerika Serikat akan mengalami "penurunan level" di sejumlah klaster seusai titik puncak tersebut.
"Kami akan mencapai titik mengerikan mengenai angka kematian Virus Corona. Tapi setelah dari sana, segalanya berubah. Saat ini kami tengah mendekatinya," kata dia dilansir Kompas.com.
Pernyataan itu diperkuat dengan serangkaian peringatan yang dilontarkan oleh pejabat kesehatan, bahwa mereka akan mengalami "momen Pearl Harbor".
• 4 Strategi Korea Selatan Sukses Tangani Corona Tanpa Lockdown, Bisakah Diterapkan di Indonesia?
Keterangan itu juga diperkuat oleh beberapa pernyataan dari para pejabatnya sebelumnya. Seperti Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Anthony Fauci.
"Saya tidak akan berkata kami sudah menanganinya. Itu akan menjadi keterangan palsu," jelas Fauci kepada CBS Sunday dikutip AFP Senin (6/4/2020).
Kepala Badan Kesehatan Nasional, Laksamana Madya Jerome Adams, bahkan memberikan peringatan yang tidak kalah keras mengenai wabah Covid-19.
Saat diwawancarai Fox News, mantan Komisioner Kesehatan Indiana itu mengungkapkan bahwa mereka akan mengalami pekan paling menyedihkan bagi AS.
"Ini akan menjadi momen Pearl Harbor, momen 9/11. Hanya saja, ini tidak terjadi secara lokal," ujar Adams merujuk pada tragedi serangan 11 September 2001.
Berdasarkan data yang dipaparkan Universitas John Hopkins, Negeri "Uncle Sam" mencatatkan lebih dari 1.200 korban meninggal dalam 24 jam terakhir.
Kampus asal Baltimoer yang mengikuti perkembangan kasus Covid-19 di seluruh dunia memaparkan, kini AS melaporkan 337.072 kasus dan 9.633 korban meninggal.
Presiden 73 tahun itu menuturkan, saat ini pihaknya sudah menerima hasil tes Virus Corona dari sekitar 1,67 juta orang seantero negara.
• Ahmad Yurianto Sebut Ada 4 Kelompok Masyarakat yang Perlu Isolasi Diri demi Cegah Penyebaran Corona
Trump menuturkan angka mortalitas di Negara Bagian New York yang mulai menurun merupakan pertanda bagus.