Virus Corona
Cerita Suami Perawat yang Jenazahnya Ditolak karena Positif Corona: Saya Rasanya Perih
Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak karena positif Virus Corona, mengungkapkan isi hatinya saat tersambung via telepon di Mata Najwa
TRIBUNPAPUA.COM - Joko Wibowo, suami perawat yang jenazahnya ditolak karena positif Virus Corona, mengungkapkan isi hatinya saat tersambung via telepon di acara Mata Najwa, Rabu (15/4/2020).
Dilansir TribunWow.com, Joko Wibowo mengaku sangat terpukul dan kecewa dengan aksi sekelompok warga Ungaran, Jawa Tengah, yang menolak jenazah istrinya.
Kejadian itu pun turut membuat Presenter Najwa Shihab prihatin.
Bahkan, Najwa Shihab mengaku tak mampu membayangkan jika berada di posisi Joko Wibowo dan keluarga.

Pada kesempatan itu, Joko yang sudah lama tak bertemu dengan sang istri mengaku sangat kecewa terhadap aksi penolakan jenazah positif Virus Corona itu.
"Saya tentunya sangat kecewa saat itu, tapi bagaimana lagi sudah enggak ketemu istri sekian lama," ucap Joko.
Tak hanya itu, kesedihan Joko semakin bertambah karena saat kejadian penolakan itu, dirinya juga sudah lama tak bertemu dengan anak-anaknya.
Joko mengatakan, ia dan keluarga hanya ingin memakamkan jenazah sang istri berdampingan dengan pusara sang ayah.
• Minta Maaf atas Aksi Penolakan Jenazah Perawat di Ungaran, Mata Ganjar Berkaca-kaca: Ini Terakhir
"Kemudian saya sendiri juga enggak bertemu dengan anak-anak, sampai akhirnya saya dinyatakan negatif karena saya juga diperiksa swab," ujar Joko.
"Kemudian akhirnya istri meninggal, hanya ingin menempatkan pada posisi di liang lahat saja kok ya susah."
Tak hanya sedih, Joko juga mengaku sangat sakit hati terhadap aksi sekelompok warga yang menolak jenazah sang istri.
"Saya rasanya perih, sudah habis rasanya perasaan ini," jelas Joko.
"Intinya hanya satu keinginan supaya itu cepat mendapatkan tempat, namun ada beberapa orang yang menolak. Itu rasanya sungguh-sungguh sakit sekali Mbak Najwa."
Lebih lanjut, Joko mengaku tak tahu betul bagaimana kronologi penolakan jenazah istrinya.
"Sebenarnya untuk jenazah itu masih, dalam rombongan jenazah masih sekitar 500 meter dari tempat pemakaman," kata Joko.
"Jadi secara langsung saya tidak tahu, hanya lewat telepon itu ada suara yang kacau."
"Jadi seperti ada protes warga, memang dari Semarang sudah 3 kali dihentikan karena ada kabar bahwa ada sekelompok warga tidak ingin jenazah istri saya dimakamkan di situ."
• Awalnya Tak Masalah, Warga Tiba-tiba Tolak Pemakaman Jenazah Perawat yang Positif Corona