Virus Corona
Prihatin dengan Banyaknya Penolakan Jenazah Pasien Corona, Kades Patoan Daja: Kirim ke Desa Kami
Ada desa yang justru terang-terangan bersedia memakamkan mereka yakni Desa Patoan Daja, Palengaan, Pamekasan, Jawa Timur.
TRIBUNPAPUA.COM - Di sejumlah daerah, penolakan jenazah korban Virus Corona ada yang mengalami penolakan, saat hendak dimakamkan.
Meski demikian, ternyata ada desa yang justru terang-terangan bersedia memakamkan mereka.
Seperti yang dilakukan Desa Patoan Daja, Palengaan, Pamekasan, Jawa Timur.
Para warga di desa itu bahkan menyiapkan lahan khusus di TPU sebagai tempat pemakaman jenazah pasien Virus Corona yang ditolak masyarakat lainnya.
"Kalau ada jenazah yang ditolak untuk dimakamkan, silakan kirim ke desa kami."
"Kami bersama dengan masyarakat siap untuk menghormati mayat tersebut agar dimakamkan di sini," ungkap Kepala Desa Potoan Daja, Rafiuddin, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (16/4/2020).
Rafiuddin mengaku prihatin atas banyaknya penolakan jenazah pasien Corona.
Padahal seharusnya jenazah tetap diperlakukan dengan baik.
• Cerita Andrea Dian Tak Cocok Obat Klorokuin: Tangan Tremor, Mau Pingsan, hingga Cemas
Pamkab belum siapkan makam khusus
Pemkab Pamekasan, kata dia, belum menyiapkan pemakaman khusus bagi korban Corona.
Padahal, Pamekasan sudah menjadi zona merah Covid-19.
TPU di Desa Potoan Daja tersebut disiapkan mengantisipasi semakin banyaknya orang meninggal, baik yang berstatus Pasien dalam Pengawasan (PDP) ataupun positif Covid-19.
Meski telah mempersiapkan tempat pemakaman bagi jenazah korban Corona, Rafi berharap jumlah kasus Covid-19 semakin berkurang dan tak ada lagi penolakan jenazah.
"Bukan kami berharap ada yang mati karena Corona, tapi kami prihatin agar jangan ada lagi peristiwa penolakan jenazah korban Corona," kata Rafiuddin.
Menurutnya, gejolak di beberapa daerah terjadi lantaran minimnya kesiapan pihak berwenang, salah satunya terkait lahan pemakaman.