ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Sebut PSBB Tak Bisa Memutus Mata Rantai Penyebaran Corona, Pakar: Cuma Memperlambat

Dewan Pakar IAKMI, Dokter Hermawan Saputra mengomentari kebijakan pemerintah soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Channel YouTube Talk Show TV One
Dewan Pakar IAKMI Dokter Hermawan Saputra mengomentari kebijakan pemerintah soal Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). 

Ganjar mengatakan, dirinya tak bisa begitu saja melangkah.

Ia ingin belajar terlebih dahulu soal bantuan itu pada DKI Jakarta dan Jawa Barat yang terlebih dahulu memberlakukan PSBB.

"Kita belajar juga dari DKI, kita belajar dari rencana pemberian bantuan-bantuan dari pemerintah dan ini yang komplain ke saya sudah minta ampun banyaknya."

"Sampai di IG (Instagram) saya sampaikan untuk masyarakat Jawa Tengah di Jabodetabek yang kena PSBB silakan daftar ke sini-sini, sehingga saya harus komunikasi dengan gubernur DKI dan Jabar," jelas Ganjar.

Ganjar Pranowo Minta Semua Daerah di Jateng Siapkan Pemakaman Khusus Covid-19

Ia mengatakan, sebelum mengambil langkah PSBB harus mempersiapkan banyak hal mulai dari bantuan hingga keamanan.

"Ini data dari dulu yang berikutnya kita meminta agar logistiknya disiapkan, sistem transportasinya disiapkan, jaring pengaman sosialnya disiapkan, sosial dan ekonominya disiapkan, keamanannya disiapkan."

"Sehingga jika kemudian itu bisa dilaksanakan ya InsyaAllah ini akan lebih baik," ujarnya.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (17/4/2020).
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (17/4/2020). (YouTube Talk Show tvOne)

Sehingga, kini ia menegaskan sekali lagi untuk bisa belajar dari Jabodetabek serta Kota Tegal yang baru saja ia setujui untuk mengusulkan PSBB ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

"Maka semua kawan-kawan di Kabupaten Kota saya mintakan ini ada kesempatan belajar dari Jabodetabek dan belajar persiapannya dari Kota Tegal," ucapnya.

Selain itu, ia juga memperingatkan Semarang untuk bersiap-siap jika pihaknya memutuskan untuk PSBB.

"Bahkan kota Semarang sudah saya warning sekarang siapkan skenarionya, karena perkembangan atau pertumbuhan Covid-19 di Semarang ini kan cukup tinggi itu saya minta kan Pak Wali Kotanya," ungkapnya.

Hingga Minggu (19/4/2020) siang, sudah ada 324 orang kasus Virus Corona di Jawa Tengah.

Semarang menjadi kota dengan kasus terbanyak Covid-19 di Jawa Tengah.

Lalu, hal itu lantas menjadi pertanyaan oleh presenter.

Presenter bertanya alasan hanya Kota Tegal yang diberlakukan PSBB sedangkan Virus Corona bisa menyebar ke mana saja.

Halaman
1234
Sumber: TribunWow.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved