Virus Corona
Presiden Brasil Ikut Demo Menentang Lockdown di Tengah Virus Corona, Tanpa Masker dan Selalu Batuk
Presiden Brasil Jair Bolsonaro menuai kritikan setelah ikut dalam demonstrasi menentang adanya lockdown mencegah Covid-19.
TRIBUNPAPUA.COM - Presiden Brasil Jair Bolsonaro menuai kritikan setelah ikut dalam demonstrasi menentang adanya lockdown mencegah Covid-19.
Bolsonaro dalam beberapa pekan terakhir bersitegang dengan para gubernur negara bagian yang menerapkan karantina wilayah.
Jair Bolsonaro menyebut langkah yang mereka lakukan untuk menanggulangi penyebaran Covid-19 bersifat "diktator", dikutip BBC Senin (20/4/2020).
Hingga Minggu (19/4/2020), Brasil mencatatkan 38.000 kasus positif, terbanyak di kawasan Amerika Latin, dengan lebih dari 2.400 pasien meninggal.
Presiden Brasil berusia 65 tahun itu mendatangi ratusan peserta demonstrasi di luar markas angkatan bersenjata di ibu kota Brasilia.
Pemimpin yang mendapat julukan "Donald Trump dari Tropis" itu menyebut pengunjuk rasa "patriot", karena mempertahankan kebebasan mereka.
Selain meminta lockdown dicabut, ada pendemo yang memegang tanda bertuliskan seruan agar Kongres dan Mahkamah Agung Negeri "Samba" ditutup.
Beberapa peserta unjuk rasa menyatakan, mereka ingin agar militer datang dan langsung mengambil alih penanganan wabah Covid-19.
Brasil pernah berada dalam cengkeraman militer selama 1964 hingga 1985. Karena itu, seruan agar mereka mengambil alih adalah hal kontroversial.
Meski tidak mengucapkan sepatah kata pun, kehadirannya dalam aksi protes sudah dipandang "provokatif" oleh kelompok oposisi.
Jurnalis juga mencatat selama mendatangi aksi, Presiden Brasil sejak 1 Januari 2019 itu tak memakai masker dan sapu tangan, serta terlihat batuk.
Sebelumnya, dia meremehkan Virus bernama resmi SARS-Cov-2 tersebut sebagai sebuah "flu biasa", selain melontarkan kontra terhadap karantina wilayah.
Ketua Dewan Deputi, Rodrigo Maia, menyatakan dalam kicauannya bahwa saat ini, seluruh dunia tengah bersatu melawan wabah Virus Corona.
Namun, tidak demikian halnya dengan Brasil. "Di sini, kami tak hanya berjibaku dengan Virus Corona, tetapi juga Virus otoriter," kecamnya.
Relasi antara Jair Bolsonaro dengan Kongres dan Mahkamah Agung tak harmonis, di mana dia menuduh dua lembaga demokrasi tersebut hendak menjatuhkannya.