ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Virus Corona

Apakah Pasien yang Sembuh dari Covid-19 Punya Kekebalan terhadap Virus Corona? Ini Kata Ahli

Apakah seseorang yang sembuh dari Covid-19 mendapatkan kekebalan dari penyakit ini? Berikut penjelasan dari ahli

(AFP/STR/CHINA OUT)
Pasien dengan gejala ringan virus corona COVID-19 diperiksa suhu tubuhnya oleh petugas medis saat menjalani perawatan di sebuah pusat pameran yang diubah menjadi rumah sakit darurat di Wuhan, Hubei, China (17/2/2020). Data hingga Rabu (19/2/2020) ini, korban meninggal akibat virus corona di China sudah mencapai 2.000 orang setelah dilaporkan 132 kasus kematian baru. 

TRIBUNPAPUA.COM - Kian hari, pasien yang sembuh dari penyakit Covid-19 di Indonesia dan dunia terus bertambah.

Hal ini tentu sangat menggembirakan, tetapi juga menyisakan satu pertanyaan besar: Apakah seseorang yang sembuh dari Covid-19 mendapatkan kekebalan dari penyakit ini?

Kalau iya, berapa lama kekebalan tersebut bertahan?

Sayangnya, hingga saat ini belum ada jawaban yang jelas terhadap pertanyaan tersebut, meskipun ada banyak ahli yang berasumsi bahwa Anda akan mendapat imunitas tertentu setelah terkena Covid-19.

Eric Vivier, seorang profesor imunologi di rumah sakit umum Marseilles, Prancis, menjelaskan kepada AFP bahwa ketika tubuh mengembangkan respons imun terhadap sebuah virus dan mengingatnya.

Dengan demikian, sistem imun akan mencegah Anda terinfeksi virus yang sama di kemudian hari.

Hal ini berlaku untuk penyakit seperti campak, di mana pasien yang sembuh menjadi kebal terhadap penyakit ini seumur hidupnya.

Kulit Dokter di Wuhan Menghitam setelah Terinfeksi Corona, Akui Trauma Pasca-Berjuang Lawan Covid-19

Akan tetapi, terhadap virus berbasis RNA seperti SARS-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, butuh waktu tiga minggu bagi tubuh untuk membangun jumlah antibodi yang cukup.

Itu pun perlindungannya mungkin hanya bertahan selama beberapa minggu, imbuh Vivier.

Michael Ryan, direktur eksekutif Program Darurat WHO, sependapat, meskipun dia juga menambahkan bahwa masih ada banyak hal yang belum diketahui para ilmuwan mengenai Virus Corona ini dan kekebalan yang terjadi setelah terinfeksi.

Dia mengatakan, kami mengharapkan periode perlindungan yang lumayan, tapi sangat sulit untuk memastikannya dengan virus baru ini.

"Kami hanya bisa menduga berdasarkan Virus Corona lain, tetapi datanya pun cukup terbatas," katanya.

Untuk diketahui, kekebalan yang didapatkan setelah terinfeksi SARS, penyakit yang sempat mewabah pada 2002-2003, rata-rata hanya bertahan selama 3 tahun.

Setelah tiga tahun berlalu, mantan pasien SARS masih bisa terinfeksi penyakit itu kembali.

4 Peristiwa Pilu di Tengah Pandemi Corona di Indonesia, Kelaparan hingga Ayah Keliling Jual HPnya

Kasus-kasus yang positif kembali

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved