Virus Corona
Tingkat Penyakit Lain Tinggi, Mengapa Suku Aborigin di Australia Masih Bebas Virus Corona?
Suku Aborigin sejauh ini masih bebas dari Covid-19. Padahal tingkat penyakit lainnya sangat tinggi di kalangan penduduk asli benua Australia itu
TRIBUNPAPUA.COM - Suku Aborigin sejauh ini masih bebas dari infeksi Covid-19. Padahal tingkat penyakit lainnya sangat tinggi di kalangan penduduk asli benua Australia itu.
Pekan lalu Departemen Kesehatan setempat menyatakan dari 28 kasus Covid-19 di Australia Utara, tak ada satu pun dari kalangan suku Aborigin atau Torres Strait Islander.
Berbagai pihak menilai fenomena suku Aborigin bebas corona ini adalah keberhasilan pemerintah setempat yang sejak dini memberlakukan pembatasan ketat, terutama menutup perbatasan bagi pendatang dari negara bagian lain maupun dari luar negeri.
"Langkah-langkah awal seperti menutup perbatasan Australia Utara telah membantu menjaga wilayah yang rentan dari bahaya," terang John Paterson, Direktur Eksekutif Aliansi Layanan Medis Aborigin di Australia Utara, kepada ABC News.
Namun ia menambahkan, dengan dilonggarkannya perbatasan di Australia Utara, pemerintah perlu mengatasi kesenjangan mendasar dalam layanan kesehatan untuk warga Aborigin.
"Pemerintah perlu melakukan investasi untuk perumahan, keamanan pangan, kesehatan lingkungan, air, listrik, dan kesehatan dasar," lanjut John Paterson.
• Dorongan Penyelidikan Asal-Usul Covid-19 yang Berbuntut Tegangnya Hubungan Australia dengan China
Kepala Departemen Kesehatan Australia Utara, Dr Hugh Heggie, secara terpisah mengatakan penduduk Aborigin biasanya memiliki risiko tinggi terkena wabah penyakit.
Menurut Dr Heggie, kontrol perbatasan yang ketat, pembatasan pergerakan penduduk ke komunitas terpencil, karantina wajib dan menjaga jarak, terbukti sangat efektif dalam memperlambat penyebaran virus corona di Australia Utara.
Tapi yang terpenting, kata Dr Heggie, yaitu tidak terjadinya kasus penularan komunal Covid-19 di Australia Utara. Artinya, seluruh kasus yang ada merupakan kasus dari luar.
Aspek lainnya, menurut Paterson, yaitu pesan-pesan mengenai Covid-19 diterima dengan baik oleh penduduk Aborigin, karena dibuat oleh petugas kesehatan dan organisasi warga Aborigin sendiri.
Mengugkap keterbelakangan
Pandemi Covid-19 menurut Paterson telah mengungkap kondisi keterbelakangan warga Aborigin di Australia, khususnya di wilayah pedalaman.
Di antaranya, pasokan listrik yang tidak memadai, kerawanan pangan, masalah kesehatan lingkungan, dan kekurangan petugas tenaga kesehatan.
• Trump Kembali Salahkan China soal Corona: Mereka Melakukan Kesalahan Mengerikan dan Tak Mau Mengakui
Hal itu dibenarkan oleh Olga Havnen dari salah satu layanan kesehatan Aborigin, Danila Dilba Health Service.
Menurut Havnen, masalah mendasar seperti buruknya lingkungan perumahan suku Aborigin akan menambah risiko, dan kemungkinan penyebaran pandemi di masyarakat Aborigin perkotaan serta pedalaman.