Virus Corona
60 Tenaga Medis Mogok Kerja, Dipicu dari Honor Hanya Rp 750 Ribu per Bulan hingga Minimnya APD
Sebanyak 60 tenaga medis di Rumah Sakit Umum Saerah (RSUD) Ogan Ilir, Sumatera Selatan mogok kerja
“Mereka lari ketakutan saat melihat ada pasien yang positif Covid-19," jelas Roretta.
“Tidak ada tenaga dokter, mereka para tenaga medis seperti perawat dan sopir ambulans, mereka itu takut menangani pasien positif Covid-19, itu saja, bukan karena soal lain,” tambah Roretta.
Terkait soal insentif, Roretta mengatakan sudah disiapkan. Namun untuk besarannya ia mengaku lupa.
Sedangkan untuk rumah singgah bagi tenaga medis juga sudah disiapkan sebanyak 35 kamar di Komplek DPRD Ogan Ilir.
“Untuk besaran jumlahnya saya tidak hapal, sedangkan untuk rumah singgah kita siapkan 35 kamar di kompek DPRD Ogan Ilir,” jelasnya.
Seorang Nenek 3 Kali Ditangkap Polisi karena Mencuri padahal Punya Toko: Saya Hobi Mencuri Pak
Roretta membantah jika tenaga medis itu sudah dipecat. Namun ia membenarkan jika mereka tetap tidak masuk kerja maka akan ada sanksi displin.
“Kita tidak memaksa, jika mereka tetap tidak mau masuk kerja ya silakan, kita juga sudah membuka penerimaan untuk tenaga paramedis baru mulai senin, kita tidak bisa menunggu sebab penanganan pasien positf Covid-19 harus tetap berjalan, apalagi Ogan Ilir per hari ini pasien positif Covid-19 sudah mencapai angka 40 orang ” jelas Roretta.
Dianggap miskomunikasi
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Ogan Ilir Rizal Mustopa menyesalkan adanya mogok kerja para tenaga medis di RSUD Ogan Ilir di tengah pandemi Covid-19.
Untuk itu Komisi IV DPRD Ogan Ilir jelas Rizal, akan mencari jalan keluar dan memfasilitasi kedua belah pihak terutama yang berkaitan dengan poin-poin yang menjadi tuntutan tenaga paramedis tersebut.
"Kami menyesalkan adanya kejadian seperti ini," katanya.
"Kami juga sudah menerima perwakilan para tenaga medis, ada beberapa tuntutan yang mereka sampaikan terkait penanganan pasien yang khusus terpapar Covid-19. Ini akan kita fasilitasi ke pemerintah Kabupaten Ogan Ilir."
Rizal juga memberi peringatan kepada RSUD Ogan Ilir, sebelum permasalahan itu selesai, tidak boleh ada pemberhentian satu pun tenaga medis yang mogok.
“Tadi kami sudah memberi warning (peringatan) kepada pihak manajemen RUSD Ogan Ilir agar jangan sampai ada pemberhentian satupun sampai masalah ini selesai,” tegasnya.