Bocah Penjual Jalangkote yang Kena Bullying Telah Setahun Berjualan untuk Beli Popok dan Susu Adik
Tidak peduli dengan perundungan dan bullying yang ia alami, RL (12) masih berkeliling berjualan jalangkote di Pangkep, Sulawesi Selatan.
"Kadang-kadang Rp 10 ribu, kan digaji juga sama tantenya," kata DA.
Sedangkan saat dagangan yang dijual tidak habis, RL hanya mendapat Rp 5 ribu.
Dari jumlah yang sedikit tesebut, RL memberikan sebagian besar pendapatannya untuk sang ibu.
"Ambil Rp 2 ribu, kasih sisanya," ucap DA.
• Perilaku Bocah Penjual Jalangkote seusai Di-bully, Ibu: Cium Adiknya, Minta Maaf Tak Bawa Uang Popok
Terharu Mendapat Bantuan
Ketika ditanya oleh wartawan soal bantuan, DA mulai menangis.
Ia mengusap air matanya sembari berterimakasih atas perhatian yang diberikan kepada anaknya.
"Terima kasih yang banyak yang bantu anak saya," ungkap dia.
"Ada uang, sepeda, sembako," papar DA.
Keluarga RL diketahui tergolong kurang mampu.
DA menuturkan suaminya pun saat ini mendapat pemasukan dari berjualan gorengan.
Ia mengakui sudah memaafkan para pelaku namun ingin agar proses hukum tetap berjalan.
"Semoga jangan diulangi lagi," kata DA.
"Tetap dimaafkan, proses hukum jalan," imbuhnya.
Beli Popok dan Susu Adik