ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Rumah dan Kendaraannya Terendam Lumpur saat Banjir, Bupati Luwu Utara Mengungsi Bersama Warga

Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengungsi bersama warganya saat banjir bandang menerjang enam kecamatan di Luwu Utara.

(Dok. Humas Pemkab Luwu Utara)
Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani meninjau pabrik penggilangan padi Gapoktan Karya Tani di Desa Sukaraya, Kecamatan Bone-bone, Sabtu (18/4/2020). 

TRIBUNPAPUA.COM - Bupati Luwu Utara Indah Putri Indriani mengungsi bersama warganya saat banjir bandang menerjang enam kecamatan di Luwu Utara, Sulawesi Selawan, Senin (13/7/2020).

Bupati Indah mengungsi ke kantor bupati karena rumah jabatannya terendam lumpur setinggi 2 meter.

Ia mengatakan berkas-berkas penting seperti ijazah dan SK tak ada satu pun yang terselamatkan termasuk kendaraan pribadinya.

“Yang ada sedikit pakaian itupun di bagian-bagian atas, kendaraan roda dua dan empat semua ikut terendam,” kata Indah saat dikonfirmasi, Jumat (17/7/2020) dini hari.

Menurut Indah, kondisi pengungsi di titik-titik pengungsian mulai terkena penyakit seperti flu dan demam.

Hal tersebut membuat Indah khawatir dengan potensi penyebaran Covid-19 walaupun Luwu Utara sudah menjadi zona kuning dan pasien positif corona melandai.

Viral Warga Berenang di Air Banjir yang Jernih, Camat: Airnya Kebiruan seperti di Kolam Renang

“Tentu ini menjadi perhatian khusus apalagi masih dalam kondisi ada potensi penyebaran Covid-19, meskipun Luwu Utara sebenarnya dalam beberapa waktu terakhir ini sudah melandai dan sudah menjadi zona kuning."

"Tetapi saya kira itu menjadi tantangan dan kami sudah meminta kepada rekan-rekan di Dinas Kesehatan yang terbagi dalam beberapa posko untuk mulai kembali membagikan masker mengingat warga banyak yang kehilangan masker akibat banjir,” ucap Indah.

Fokus penyelamatan dan logistik

Sementara itu Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah mengatakan pihaknya saat ini fokus pada penyelamatan kondisi dan memastikan ketersedian logitik termasuk air bersih dan jaringan komunikasi.

“Jaringan komunikasi ini harus diperbaiki agar terjadi hubungan komunikasi dengan pihak pihak luar dan keluarga para korban, selain itu jaringan listrik harus diperbaiki cepat,” kata Nurdin saat dikonfirmasi di lokasi, Kamis (16/7/2020).

Ia mengatakan Banjir yang merendam 6 kecamatan di Luwu Utara akibat meluapnya sungai Rongkong di Sabbang, Sungai Meli di Baebunta dan Sungai Masamba di Masamba, menurut Nurdin Abdullah, disebabkan karena faktor cuaca iklim yakni curah hujan yang tinggi.

“Daerah aliran sungai yang ada di Luwu Utara kalau dilihat dari kondisi air setiap hari di atas itu sangat terjaga, cuma memang hasil analisa, ada satu masalah di hulu dengan kelerengan yang curam tidak didukung dengan agregat tanah yang kompak,” ucap Nurdin.

Suami Jual Istri demi Bayar Utang, Warga: Setiap Tidak Ada Uang, Pelaku Tawarkan Istri ke Tetangga

Ia menegaskan pihaknya akan segera membangun rumah hunian sementara yang layak bagi para korban bencana.

"Yang paling mendesak adalah rumah hunian sementara. Kami akan segera bangun bersama pemerintah Luwu Utara dan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia," ungkapnya.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved