ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Deretan Foto dan Video Ledakan di Beirut Lebanon, Puluhan Orang Tewas dan Ribuan Lainnya Terluka

Ledakan dahsyat yang mengungguncang ibu kota Lebanon menewaskan setidaknya puluhan orang pada Selasa (4/8/2020).

AFP
Beirut, Lebanon, diguncang dua ledakan dahsyat 

TRIBUNPAPUA.COM - Ledakan dahsyat yang mengungguncang ibu kota Lebanon menewaskan setidaknya puluhan orang pada Selasa (4/8/2020).

Selain itu, ledakan yang berasal dari bom dengan daya ledak tinggi ini juga telah melukai ribuan orang.

Jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah terus mengingat kekuatan ledakan disetarakan dengan tenaga gempa bumi berkekuatan 4.5 skala Richter dan terasa sampai radius 10 km.

Di antara korban tewas adalah Sekretaris Jenderal Partai Kataeb Lebanon.

Markas besar Partai Kataeb, satu partai tertua di negara ini, terletak tepat di sebelah pelabuhan.

Seorang saksi mengatakan kepada Gulf News bahwa sesuatu jatuh dari langit sebelum ledakan; yang lain mengatakan mereka bisa mendengar pesawat terbang sebelum ledakan.

Kata Saksi Mata soal Detik-detik Ledakan di Lebanon: Seperti Gempa Bumi, Apartemen Bergetar

"Kami mendengar pesawat terbang, kemudian ledakan, seperti yang biasa kami dengar dalam perang Israel 2006," kata seorang wanita Libanon kepada Gulf News.

Ledakan-ledakan itu menghancurkan jendela-jendela bangunan di sekitarnya dan menciptakan gumpalan asap  ke langit, kata koresponden AFP.

Menteri Kesehatan Lebanon, Hamad Hasan mengumumkan bahwa lebih dari 50 orang telah meninggal dan lebih dari 2.700-an orang terluka dalam ledakan di Beirut.

Sementara itu, Israel membantah ada hubungannya dengan ledakan.

Kondisi Beirut, Lebanon, pasca-ledakan
Kondisi Beirut, Lebanon, pasca-ledakan (AFP)

Seorang pejabat Israel mengatakan kepada media: "Israel tidak ada hubungannya dengan ledakan di Beirut."

Menteri Dalam Negeri Libanon, Brigadir Jenderal Mohamed Fahmy, selama kunjungannya ke Pelabuhan Beirut, didampingi oleh Perdana Menteri Hassan Diab, mengatakan: "Kita harus menunggu investigasi untuk mengetahui penyebab ledakan."

Fahmy menambahkan: "Informasi awal menunjukkan bahwa bahan-bahan yang sangat eksplosif, [yang] disita bertahun-tahun yang lalu dari sebuah kapal, meledak di bangsal No.12."

Jenderal Keamanan Umum Libanon, Abass Ibrahim setelah mengunjungi daerah ledakan mengatakan: "Ledakan itu jelas bukan depot kembang api, tetapi bahan peledak yang sangat disimpan di sana. Penyelidikan sedang dilakukan."

Pernyataannya datang ketika beberapa media lokal melaporkan kembang api sebagai alasan insiden tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved