Ingin Buat Nyaman Penyandang Tuna Netra, Resto Ini Sediakan Menu Huruf Braille: Gratis Setiap Hari
Warteg Beken di Bekasi menyediakan makanan yang tak hanya murah, tapi juga memberikan kemudahan fasilitas kepada penyandang tuna netra.
Para pelayan sibuk meladeni pengunjung yang hilir mudik memesan makanan melalui kaca etalase.
Dari tampilan ruangannya, warteg Sonny memang berbeda dari kebanyakan warteg pada umumnya.
Sesuai dengan namanya, elegan, warteg itu dihiasi oleh dinding serta meja makan berbahan granit.
Selain elegan, Sonny juga memasang beberapa papan berukuran poster yang bertuliskan kata-kata bijak di sekitar wartegnya.
• 2 Tahanan Ini Kaget Tiba-tiba Digerebek Kapolres Asahan saat HUT ke-75 RI, Diperlakukan Begini
Sembari makan, pengunjung bisa melihat untaian kata-kata bijak yang tergantung dengan tujuan memotivasi untuk turut bersedekah.
Papan pemberitahuan juga mengandung promosi makan di warteg dengan harga murah kepada para pengunjung bahkan terkadang gratis.

Berawal dari Kartu Doa di Warteg Kukusan
Sebelum memulai usaha Warteg, Sonny telah memiliki sebuah yayasan bersama keluarganya yang bergerak di bidang sosial dalam bentuk pembayaran iuran sekolah untuk anak-anak yatim.
Suatu saat, yayasan itu menggelar program makan gratis dalam menyambut kemerdekaan RI di warteg di Kukusan, Depok.
Ia bekerjasama dengan pihak Warteg untuk membagi-bagikan 300 makanan kepada orang-orang untuk bersedekah.
Syaratnya, sebelum mengambil makanan, setiap warga harus menuliskan doa apa saja di secarik kertas.
Bermula dari sana, Sonny berkeinginan untuk membangun usaha warteg sendiri agar bisa sembari memberikan sedekah.
"Dari situ saya melihat enak juga punya warteg. Karena saya pernah dengar bahwa sebaik-baik manusia adalah orang yang memberikan makanan," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Rabu (20/11/2019).
Sonny kemudian meminta pendiri Warteg Kharisma Bahari, Sayudi untuk dibuatkan warteg serupa.
September 2018, Warteg Kharisma Bahari Elegan pun selesai dibangun.
• Hingga HUT ke-75 RI, Ada Warga Deliserdang yang Belum Nikmati Listrik, sang Bupati: Semua Prihatin