KKB Papua
Perwira Muda TNI Gugur di Tangan KKB Papua, Tangis Keluarga Letda Fauzi Pecah di Pangkep Sulsel
Perwira muda TNI, Letnan Dua (Letda) Infanteri Fauzi Ahmad Sulkarnain (24) gugur di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
TRIBUN-PAPUA.COM, JAYAPURA - Perwira muda TNI, Letnan Dua (Letda) Infanteri Fauzi Ahmad Sulkarnain (24) gugur di tangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Fauzi jadi korban dalam insiden kontak tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, Sabtu (11/10/2025).
Duka menyelimuti kediaman seorang prajurit TNI asal Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Pantauan di rumah duka di Kelurahan Ma’rang, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep, tampak karangan bunga belasungkawa berjejer di sepanjang lorong menuju rumah almarhum.
Puluhan pelayat datang silih berganti, menyampaikan doa dan dukungan moral bagi keluarga yang ditinggalkan.
Baca juga: Jadi Dalang Tewasnya Pekerja Proyek di Intan Jaya, Ini Daftar Kejahatan Pimpinan KKB Aibon Kogoya
Sejumlah personel TNI juga terlihat membantu persiapan upacara penyambutan jenazah secara militer.
Gugur Saat Bertugas di Perbatasan Papua
Letda Fauzi Ahmad Sulkarnain merupakan anggota Satgas Pamtas Statis RI–PNG Yonif 753/AVT.
Ia gugur setelah terkena tembakan di bagian kepala saat menjalankan tugas menjaga keamanan wilayah perbatasan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Kontak senjata antara pasukan TNI dan KKB di Distrik Kiwirok berlangsung sengit pada Sabtu pagi hingga akhirnya menewaskan almarhum.
Jenazah sempat dievakuasi ke RS Marthen Indey, Jayapura, sebelum diterbangkan ke kampung halamannya di Pangkep. Komandan Kodim 1421/Pangkep, Letkol Inf Fajar, membenarkan kabar gugurnya prajurit muda tersebut.
“Benar, korban merupakan warga Kabupaten Pangkep dan anak dari anggota kami,” ujarnya, Minggu (12/10/2025).
Tangis Ayah Mengiringi Kepergian Putra Sulung
Ayah almarhum, Sersan Mayor (Serma) Sulkarnain, tampak terpukul menerima kabar duka. Ia mengaku tidak menyangka sang putra sulung pergi secepat itu.
“Umurnya baru 24 tahun, masih muda sekali. Saya tidak menyangka dia pergi secepat itu,” tutur Serma Sulkarnain dengan suara bergetar, Senin (13/10/2025).
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.