Wanita di Mamuju Ini Pilih Mundur dari Calon Polwan Gara-gara Biaya Tes Rapid, Kapolsek Bereaksi
Karena tidak mampu membayar biaya rapid test dan membeli materai, Nurlindah memilih mundur dari seleksi calon polisi wanita (Polwan).
TRIBUNPAPUA.COM - Karena tidak mampu membayar biaya rapid test dan membeli materai, Nurlindah memilih mundur dari seleksi calon polisi wanita (Polwan).
Padahal, Nurlindah tengah mengikuti proses seleksi penerimaan calon anggota Bintara Polri 2020 di Mamuju, Sulawesi Barat.
Sebelumnya, Nurlindah telah susah payah mengurus segala kelengkapan pendaftaran lainnya.
Nurlindah berupaya pasrah. Impiannya untuk menjadi polisi terpaksa kandas karena orangtuanya tak mampu membiayai pendaftaran dirinya hingga lulus.
Diketahui panitia seleksi
Namun, nasib baik tampaknya masih berpihak pada Nurlindah.
Masalah biaya yang dialami warga Desa lombang –lombang, Kecamatan Kalukku ini diketahui panitia seleksi penerimaan anggota polri 2020.
• 17 Orang Tewas saat Pesta Ulang Tahun Digelar, Gedung Roboh Tiba-tiba
Panitia mendapatkan kabar bahwa ada peserta yang mundur di tengah jalan, karena tak mampu membayar biaya rapid test dan biaya materai.
Pihak panitia kemudian langsung mencari dan mendatangi rumahnya.
Kapolsek Kalukku Ipda Sirajuddin mendatangi kediaman Nurlindah dan memberikan semangat agar Nurlindah tetap optimistis mengikuti seluruh rangkaian tes anggota Polri 2020 hingga tuntas.
Kedatangan Kapolsek langsung disambut baik Nurlindah dan kedua orangtuanya.
Ia kemudian menyodorkan setumpuk berkas pendaftaran yang sempat ia urus sebagai salah satu syarat pendafataran calon anggota Polri.
Sebagian berkas persyaratan calon anggota Polri tersebut telah dikirim secara online.
Diberikan bantuan
Usai mendengar keluhan, Kapolsek langsung memberikan bantuan berupa uang tunai untuk memenuhi kebutuhan Nurlindah selama dalam proses pendaftaran hingga ujian nanti.