ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Sindir Gugatan RCTI soal Aturan Live Streaming, Bintang Emon: Gimana yang Lebih Berhak Dipenjara?

Bintang baru saja mengunggah video berisi sindiran terhadap gugatan yang dilayangkan RCTI terhadap Undang-undang Penyiaran.

Instagram Bintang Emon
Komika Bintang Emon 

TRIBUNPAPUA.COM - Komika Bintang Emon kembali mengkritik kebijakan baru yang juga tengah ramai di perbincangkan warganet di media sosial.

Dilansir TribunWow.com, Bintang baru saja mengunggah video berisi sindiran terhadap gugatan yang dilayangkan RCTI terhadap Undang-undang Penyiaran.

Hal itu ia sampaikan melalui video di akun Instagram @bintangemon, diunggah Minggu (30/8/2020).

Komika Bintang Emon yang kini jadi perbincangan gara video komentarnya soal kasus Novel Baswedan.
Komika Bintang Emon yang kini jadi perbincangan gara video komentarnya soal kasus Novel Baswedan. (Instagram @bintangemon)

Usai Ikut Kritik Kasus Novel Baswedan dan Viral, Bintang Emon Akui Keluarganya Resah: Ada Didatangin

Ia memparodikan kasus yang akan terjadi apabila gugatan undang-undang itu nantinya akan meregulasi live streaming.

Awalnya Bintang berpura-pura sedang live untuk mempromosikan pangsit goreng.

Namun tiba-tiba di sebelahnya ada suara yang berpura-pura menjadi aparat hukum.

"Wah, lagi live? Ikut saya ke kantor," ucap suara tersebut.

Bintang sontak terkejut dengan teguran itu.

"Kok bisa-bisanya? Saya cuma mencet tombol live, Pak, bukan tombol rudal. Bahayanya apa ini, Pak?" tanya Bintang Emon dengan ekspresi kaget.

"Justru itu, karena kamu mencet tombol live. Ayo ikut saya ke kantor," lanjut si aparat.

Namun ia berkelit dengan beralasan topik yang dibicarakannya hanya masalah kuliner.

Bintang berdalih tidak membicarakan hal serius terkait politik atau negara.

"Ya Allah, Pak. Ini topik yang dibicarain saya ngobrol masalah pangsit doang, Pak. Enggak ada ngerugiin-ngerugiinnya," sanggah komika SUCI tersebut.

Unjuk Rasa Tolak Kedatangan 150 TKA China, Demonstran Bentrok dengan Polisi di Bandara

"Enggak ada makar, ngegulingin negara, enggak ada. Ini doang, pangsit!" lanjut Bintang.

"Udah, ikut!" tegas aparat tersebut.

Ia menyinggung salah satu aspek yang digugat RCTI adalah over-the-top (OTT), yakni layanan penyiaran berbasis internet yang berbayar seperti Netflix, iTunes, Amazon, dan HBO Now.

Dengan gaya khasnya saat berkomika, Bintang kembali menyindir regulasi tersebut.

"Ya Allah, Pak, kemarin katanya OTT doang yang kena?" tanya dia.

"Ya, karena Anda pengguna OTT, nanti ada regulasinya juga," jelas aparat tersebut.

Bintang menyindir sel penjara akan penuh jika aturan live streaming itu diterapkan untuk publik.

Pasalnya ia merasa orang yang lebih berhak menempati sel penjara adalah pelaku kejahatan seperti koruptor.

Sindiran ia lontarkan dengan menyebut dirinya akan menghalangi hak para koruptor untuk menempati sel tahanan.

"OTT-nya tipu-tipu kali, Pak. Kalau ini sel penuh gara-gara orang kayak saya, cuma live doang, gimana nasibnya yang lebih berhak dipenjara?" ucap Bintang.

Sebut Kronologi Adik Iparnya Tewas, Edo Kondologit Tak Terima Alasan Polisi: Kalian Mau Cuci Tangan?

"Yang ngebalak hutan, yang koruptor, gimana nasibnya? Hak mereka masak kehalang sama kita? Enggak enak kita, Pak," jelasnya.

Namun aparat penegak hukum itu tetap bersikeras menahan Bintang Emon.

"Tetap ikut," tandasnya.

Bintang Emon Diserang 'Buzzer' setelah Bahas Kasus Novel Baswedan

Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin angkat bicara tentang perundungan komika Bintang Emon di media sosial.

Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Dua Sisi di TvOne, Kamis (18/6/2020).

Sebelumnya, video Bintang Emon kritik kasus penyiraman air keras terhadap penyidik KPK Novel Baswedan menuai berbagai komentar hingga viral di media sosial.

Tidak lama setelah kritik itu diunggah, muncul akun-akun anonim (buzzer) yang menyebutkan komika tersebut memakai sabu-sabu.

Tidak hanya itu, akun email pribadi, kakak, dan manajer Bintang Emon juga diserang buzzer.

Menanggapi hal itu, Ali Ngabalin menilai wajar karena media sosial adalah ruang publik.

"Makanya kalau di ruang publik, media sosial, atau media mainstream, kita harus siap," tegas Ali Ngabalin.

Ia membandingkan dengan dirinya yang juga kerap tampil di publik.

"Kurang apa seorang Ali Mochtar yang segala bentuk jenis binatang melekat pada diri saya?" tanya Ali.

Menaker Targetkan Subsidi Gaji Ditransfer ke 3 Juta Rekening Minggu Ini: Mempercepat Penyerapan BLT

Menurut Ali, wajar bagi seorang pengkritik untuk mendapat kritik balik.

Ia menilai hal tersebut lazim terjadi dalam proses demokrasi.

"Saya harus siap ketika di ruang publik. Ketika siap untuk bisa melakukan pembelaan, siap untuk mengkritik, maka kita juga harus siap untuk dikritik," jelasnya.

"Itu bukan hal yang baru bagi proses demokrasi di tanah air," tambah Ali Ngabalin.

Diketahui sejumlah akun yang menyerang Bintang Emon di Twitter adalah @LintangHanita, @Tiara616xxx, dan @LiarAngsa.

Akun-akun tersebut adalah akun anonim yang baru saja dibuat, sehingga diduga bukan orang asli.

Muncul pula dugaan akun-akun tersebut sengaja dibuat untuk menyerang Bintang Emon.

 

Meskipun begitu, ketika dibuka kembali ketiga akun ini sudah di-suspend oleh pihak Twitter.

Menanggapi hal itu, Ali Ngabalin kembali menegaskan Bintang Emon sendiri harus siap menerima kritik balik.

"Itu yang saya bilang bahwa dalam bentuk apapun harus siap. Siap mengkritik dan siap dikritik," tegasnya.

(TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved