ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Belajar dari Rumah

Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Jumat 18 September untuk SMP: Mahaguru Merapi

Berdasarkan video tersebut, Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif. Jelaskan perbedaan letusan efusif dan eksplosif!

Twitter @bpptkg
gunung merapi erupsi 10/4/2020. 

TRIBUNPAPUA.COM - Program Belajar dari Rumah (BDR) TVRI 18 September 2020 SMP membahas tentang Mahaguru Merapi.

Dalam tayangan Belajar dari Rumah TVRI 18 September 2020 SMP tersebut terdapat 3 pertanyaan.

Berikut ini soal dan jawaban Belajar dari Rumah TVRI 18 September 2020 SMP:

Jawaban TVRI 18 September 2020 SMP

Jawaban soal TVRI 18 September 2020 SMP adalah:

Pertanyaan:

Berdasarkan video tersebut, Gunung Merapi memiliki tipe letusan efusif dan eksplosif. Jelaskan perbedaan letusan efusif dan eksplosif!

Belajar dari Rumah TVRI: Perilaku Baik yang Dapat Kamu Tiru dari Cerita Asal-usul Rawa Pening

Jawaban:

Perbedaan letusan efusif dan eksplosif adalah:

  • Letusan efusif adalah letusan yang menghasilkan magma yang relatif encer, sedikit gas, dan dicirikan dengan pembentukan kubah lava di awal erupsi.
  • Letusan eksplosif adalah letusan yang disebabkan oleh magma yang kaya akan gas.

Pertanyaan:

Berdasarkan tayangan tersebut, gejala apa saja yang terjadi saat gunung berapi akan meletus?

Jawaban:

Berdasarkan tayangan, gejala yang terjadi saat gunung berapi akan meletus adalah:

  • Muncul suam vulkanik, yaitu serangkaian gempa vulkanik beruntun dalam waktu singkat, beramplitudo besar yang menyebabkan terjadinya rekahan tubuh gunung karena pelepasan energi besar.
  • Peningkatan aktivitas gunung berapi, terlihat dari asap sulfatara yang dalam kondisi normal berwarna putih tebal dan berbau gas belerang menjadi asap berwarna putih kecoklatan, bertekanan kuat dan berbentuk tegak ke atas.
  • Aktivitas kegempaan terus meningkat mencapai lebih dari 100 kali, 200 kali, bahkan 400 kali sehari.
  • Akibat tekanan magma, tubuh gunung mengalami deformasi (pembengkakan) mencapai antara 15 cm-50 cm per hari.
  • Suhu sulfatara di puncak mencapai 550 derajat Celcius.
  • Guguran lava meningkat tajam menandai terbongkarnya kubah lava lama.
  • Tampak terjadi perubahan morfologi kubah.
  • Terjadi letusan eksplosif diindikasikan oleh besarnya kandungan gas yang dilepaskan magma, salah satu barometernya adalah tingginya kadar karbon dioksida (CO2).
  • Tubuh gunung bergetar menghasilkan tremor vulkanik.
  • Tekanan gas terus mendesak.
  • Kawah tersumbat oleh sisa-sisa kubah lava hasil erupsi sebelumnya.
  • Hujan abu menyelimuti kawah sekitar.
  • Terdengar gemuruh hingga radius 600 kilometer dari puncak.
  • Magma mendesak keluar dari puncak gunung.

Jawaban Belajar dari Rumah TVRI Kelas 4 5 6 SD, Jumat 18 September: Pembagian Pecahan dan Desimal

Pertanyaan:

Usaha apa saja yang bisa kita lakukan untuk menanggulangi dampak dari bencana gunung meletus?

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved