ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Kenakalan Bocah 8 Tahun Ini di Luar Nalar, Pemerhati Masalah Anak: Benar-benar Butuh Pertolongan

Kasus pencurian yang diduga dilakukan oleh seorang bocah berusia 8 tahun di Nunukan, Kalimantan Utara, mengundang keprihatinan. 

Thinkstock
Ilustrasi anak 

Penjelasan Dinsos Nunukan

Sementara itu, menurut Sekretaris Dinas Sosial (Dinsos) Nunukan Yaksi Belaning Pratiwi, pada tahun 2019 B sempat dibawa ke Balai Rehabilitasi Sosial di Bambu Apus Jakarta.

Setelah 6 bulan, pihak Bambu Apus memulangkan kembali B ke Nunukan.

"Di Bambu Apus dia malah mencuri sepeda orang, uang pembinanya dia curi dan dia belikan rokok dan dibagi-bagi ke teman teman di sana dan banyak kenakalan lain. Anak-anak nakal yang tadinya sudah mau sembuh di sana kembali berulah dengan adanya B, itulah kemudian dipulangkan," ujar Yaksi.

Menurutnya, Dinas Sosial Nunukan sudah melakukan beberapa langkah terkait penanganan B.

Baca juga: TNI dan KKB Saling Tuding terkait Kasus Penembakan Dua Pelajar di Ilaga Papua

Salah satunya berkoordinasi dengan Dinsos Provinsi Kaltara untuk memasukkan B ke panti rehabilitasi narkotika. 

‘’Kita sudah lakukan koordinasi dengan provinsi Kaltara, karena ini akhir tahun dan terkait pembiayaan, mungkin awal tahun 2021 baru kita akan kirimkan B ke panti rehabilitasi obat obatan,’’katanya.

Diduga faktor keluarga

Menurut Yaksi, B tumbuh di lingkungan yang kurang baik. Ayah B sudah beberapa tahun mendekam di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) akibat kasus narkoba, sementara sang ibu tak pernah peduli karena fokus bekerja sebagai buruh ikat rumput laut untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Kita tidak bisa menghakimi mengapa B tidak sekolah, mengapa sampai segitunya kenakalannya, kadang ekonomi membuat orangtua sama sekali tidak peduli tumbuh kembang anak, yang ada adalah bagaimana bekerja biar besok bisa makan,’’kata Yaksi.

Lalu, berdasar laporan Pekerja Sosial (Peksos) yang diterima Yaksi pascadilakukan asesmen terhadap B sebelum dikirim ke Bambu Apus Jakarta, ternyata sejak berusia 2 bulan diduga dicekoki ayahnya dengan susu yang dicampur sabu.

"Jadi sejak bayi umur dua bulan sudah dicekoki sabu-sabu, dicampur susunya dengan sabu sabu, alasannya supaya tidak rewel. Itu membuat pola pikir anak terganggu, B kan anaknya tidak memiliki rasa sakit dan tidak ada rasa takut, tidak ada yang dia takuti, ironi sekali memang,"lanjutnya.

(Kompas.com/ Penulis: Kontributor Nunukan, Ahmad Zulfiqor)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Di Balik Kasus Bocah 8 Tahun Mencuri Puluhan Kali di Nunukan, Ini Kata Pemerhati Masalah Anak "

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved