ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

11 Lansia Tewas Terbakar, Gara-gara Panti Jompo di Rusia Ludes Dilalap Api

Sebanyak 11 lanjut usia (lansia) tewas, setelah panti jompo yang mereka tempati di ludes terbakar.

Youtube/Juli Rose
Ilustrasi kebakaran 

TRIBUNPAPUA.COM - Sebanyak 11 lanjut usia (lansia) tewas, setelah panti jompo yang mereka tempati di kawasan Rusia tengah ludes terbakar.

Komite Investigasi, lembaga yang menangani kasus kejahatan skala besar, menyatakan sudah menggelar penyelidikan atas dugaan kelalaian dalam insiden di Bashkortostan.

Dalam video yang dirilis otoritas setempat, nampak asap berwarna oranye mengepul dari bangunan kayu berlantai satu di malam hari.

Komite investigasi menuturkan, saat kebakaran terjadi ada 16 orang yang tengah berada di salah satu ruangan di panti jompo itu.

Empat di antaranya bisa melarikan diri. Namun tidak dengan sisanya. "Ketika api berhasil padam, kami menemukan ada 11 jenazah," jelas komite.

Situs berita lokal Ufa1.ru melaporkan, para korban terdiri dari tujuh pria dan empat perempuan, dengan usia mereka antara 57-83 tahun.

Kementerian kedaruratan Rusia menerangkan, mereka merespons kebakaran itu pada pukul 02.53, dengan api baru dikendalikan pukul 06.00 waktu setempat.

Baca juga: KNPB Teror dan Bunuh Warga Kabupaten Maybrat, Seorang Guru Juga Dianiaya hingga Masyarakat Ketakutan

Dilansir AFP Selasa (15/12/2020), di siang hari nampak bangunan itu masih berdiri. Namun, dindingnya menghitam dengan atap dan pintunya jebol.

Penyelidik menyatakan, rumah yang berlokasi di Ishbuldino tercatat milik organisasi non-profit yang memang fokus kepada penanganan lansia.

Namun, Interfax yang mengutip pejabat lokal menyatakan bangunan itu tak punya hak legal untuk menyediakan fasilitas rawat inap bagi manula.

Selain itu, gedung yang dibangun pada 1968 dan mempunyai loteng kecil itu sejatinya tidak boleh menampung lebih dari 10 orang.

Berbagai kemungkinan terkait penyebab terbakarnya bangunan itu tengah ditelusuri. Termasuk apakah karena korsleting atau ada yang merokok di kamar tidur.

"Meski begitu, alarmnya ternyata berfungsi normal. Karena itu ada empat orang yang berhasil meloloskan diri," ungkap sumber internal pemerintah.

Kepala Regional Bashkortostan, Radiy Khabirov berujar masih terlalu dini untuk langsung menyimpulkan penyebab kebakarannya.

"Tetapi, tentu saya tidak suka mengetahui fakta ada begitu banyak orang di satu banguna kecil," ujar dia seraya menambahkan, langkah pencegahan harus dilakukan.

Baca juga: KNPB Teror Masyarakat Papua Barat, Aniaya Warga hingga Tewas dan Berpose dengan Jasad Korban

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved