Tips Olahraga untuk Diet, Ternyata Tolak Ukur Bukan dari Keringat tapi dari Denyut Jantung
Pernyataan tanda-tanda olahraga yang dilakukan seseorang itu dinyatakan berhasil jika sudah berkeringat itu salah.
Contohnya, 220 - 20 (usia Anda) = 200 per menit.
Baca juga: Ini Cara Diet Sehat untuk Ratakan Perut Buncit, Pahami Pantangan dan Langkahnya
Maka, 200 per menit ini adalah kepasitas maksimal kemampuan diri Anda dalam berolahraga.
Anda tidak dianjurkan berolahraga lebih dari kemampuan denyut jantung maksimal per menit ini, untuk menghindari risiko dampak lainnya.
Denyut jantung untuk orang diet
Bagi Anda yang sedang melakukan program diet menurunkan berat badan, sebaiknya untuk mendapat manfaat olahraga yang baik disarankan hanya mencapai target 50-70 persen dari denyut jantung maksimal Anda tersebut.
Sehingga, jika dihitung kembali 50 persen dari 200 adalah 100 per menit, dan 70 persennya adalah 140 per menit.
"Kalau bisa kita ambil yang 140 per menit saja untuk denyut jantung saat olahraga, kalau di bawah 100 per menit itu target turun berat badannya nggak tercapai, ya gagal diet," kata Michael.
"Tapi kalau lebih (denyut jantung saat olahraga diet lebih dari 140 per menit) justru lebih mudah lapar dan diet kamu gagal juga," imbuhnya.
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Olahraga untuk Diet, Ahli Sebut Tolok Ukurnya Denyut Jantung"