ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Cerita Warga Miskin di Tuban saat Tetangganya Borong Mobil: Saya Tak Punya Lahan untuk Dijual Juga

Ratusan warga Desa Sumurgeneng, Tuban, mendadak jadi miliarder dan memborong mobil. Namun, tak semua warga di desa itu mendapatkan durian runtuh.

(M Sudarsono/Surya)
Tarsimah, warga Dusun/Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, yang tidak mendapatkan berkah menjual tanah ke Pertamina, Jumat (19/2/2021). 

TRIBUNPAPUA.COM - Ratusan warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, mendadak jadi miliarder dan memborong mobil.

Hal ini karena tanah milik mereka dibeli oleh Pertamina untuk pembangunan kilang minyak.

Namun, tak semua warga di desa itu mendapatkan durian runtuh tersebut.

Ini karena di Sumurgeneng juga banyak orang yang tidak memiliki tanah untuk dijual.

Salah satunya adalah Tarsimah (65). Wanita ini hanya bisa mendengar suara riuh dari para tetangganya yang menjual lahan untuk proyek kilang minyak.

"Tidak dapat apa-apa saya, ya hanya lihat orang yang jual tanah saja pada senang," katanya ditemui di rumah, Jumat (19/2/2021).

Baca juga: Sudah Jadi Miliader, Warga Tuban Ini Tetap Bertani seperti Biasa: Karena Memang dari Kecil Bertani

Ia mengaku, tak punya lahan untuk dijual ke perusahaan pelat merah itu.

Jangankan tanah, untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja ia harus bertahan dengan bantuan dari pemerintah.

Di dinding depan rumahnya, tertempel tanda penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Tidak punya tanah, ya hanya rumah ini. Saya dan suami sudah tidak kerja, dapat bantuan dari pemerintah," ujarnya.

Di rumah itu ia tinggal bersama Parman (70), suaminya, yang kini mengalami sakit dan tidak bisa jalan.

Kondisi itu membuatnya harus tetap bertahan dengan segala keterbatasan.

Baca juga: Fakta Viral Warga Tuban Mendadak Kaya Borong Ratusan Mobil, Ada yang Dapat Ganti Rugi Rp 26 Miliar

Ia juga bercerita saat ini kedua anaknya sudah tidak tinggal serumah, melainkan telah berkeluarga. Ada yang tinggal di luar kota.

"Ya seadanya bertahan, melihat tetangga pada jual tanah ya saya tidak bisa apa-apa, tidak punya lahan untuk dijual juga," ungkap sambil bersandar di pintu masuk.

Pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Imron mengatakan, sebelumnya ada 288 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT di Desa Sumurgeneng.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved