Pengakuan Pria yang Tusuk Temannya di Hajatan karena Dipermalukan: Sedih, Dia Tewas di Tangan Saya
Diketahui, Junaidi menusuk temannya hingga tewas karena tak terima saat Darsan memeloroti celananya di tempat hajatan.
"Yang saya menyesal dan sedih dia teman saya sejak kecil. Tapi dia harus tewas ditangan saya. Kami memang sering bercanda namun sebatas omongan saja, "kata Junaidi, Senin, dikutip dari TribunSumsel.com.
Baca juga: Kesal Celananya Dipelorotkan di Hajatan, Pria Ini Tikam Teman hingga Tewas, Tamu Undangan Histeris
Selain itu, Junaidi pun menyesali perbuatan temannya yang memeloroti celanannya di depan umum.
Sebab, saat korban memeloroti celananya ia merasa malu karena saat itu semua orang menertawakannya.
Tak hanya itu, ia pun menyesalkan teman korban yang tidak melerainya saat peristiwa itu terjadi.
"Saya juga sesalkan kenapa dua teman korban saat saya mencabut pisau tidak berusaha melerai sehingga saya gelap mata," ungkapnya.
Kata Junaidi, pisau itu dibawa karena ia ingin membantu untuk acara masak-masak.
"Kalau pisau itu Pak saya bawa karena di lokasi hajatan akan ada acara bemasak. Jadi saya gunakan untuk itu. Kalau sehari-hari saat pergi ke kebun saja saya bawa sajam," kilahnya.
Atas perbuatan pelaku disangkakan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman di atas lima tahun penjara.
(Kompas.com/ Kontributor Palembang, Aji YK Putra)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Celananya Dipeloroti di Tempat Hajatan, Junaidi Tusuk Teman hingga Tewas, Ini Motifnya"