Polda Maluku Ungkap Asal Senjata yang Dijual Oknum Polisi ke KKB: Itu Senpi Sisa Kerusuhan Ambon
Kabid Humas Polda Maluku Kombes Roem Ohoirat mengungkapkan fakta penjualan senjata api laras panjang dan pendek oleh oknum polisi.
TRIBUNPAPUA.COM - Kabid Humas Polda Maluku Kombes Roem Ohoirat mengungkapkan fakta penjualan senjata api laras panjang dan pendek oleh oknum polisi.
Dilansir TribunWow.com, hal itu ia sampaikan dalam tayangan Kompas Petang, Selasa (23/2/2021).
Senjata api dan amunisi tersebut dijual ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Menurut Kabid Humas Polda Maluku, kedua oknum yang terlibat berperan sebagai perantara.
Ia mengungkapkan senjata yang dijual merupakan sisa sitaan dari kerusuhan di Ambon, Maluku.
Baca juga: Praka MS Kumpulkan Ratusan Amunisi saat Latihan Menembak lalu Dijual hingga ke Tangan KKB
"Untuk senjata api laras panjang, anggota Polri mendapatkan dari kerusuhan tahun 1999 di Ambon. Yang bersangkutan menjual langsung kepada tersangka di Bintuni," ungkap Roem.
"Sementara untuk yang laras pendek merupakan senjata sisa kerusuhan yang terjadi di Maluku atau Kota Ambon," lanjut dia.
Senjata itu beberapa kali berpindah tangah sampai akhirnya sampai ke oknum yang menjadi tersangka.
"Kemudian berpindah lagi dan dijual ke A, ke B, dan ke C. Terakhir dijual ke tersangka yang ditangkap di Polres Bentuni tersebut," terang Roem.
Dalam tayangan yang sama, sebelumnya Roem menjelaskan awal mula kasus itu terungkap.
Diketahui penjualan itu turut melibatkan warga sipil yang kedapatan memiliki senjata api.
Baca juga: 2 Oknum Polisi di Maluku yang Jual Senjata ke KKB di Papua Terancam Hukuman Mati
"Kasus ini berawal dari Polres Teluk Bintuni melakukan penangkapan terhadap salah satu warga Bintuni dengan inisial WJ alias J," kata Roem.
Dari hasil penelusuran, ditemukan barang bukti sejumlah senjata api dan amunisi.
"Kemudian dari hasil penyelidikan yang dilakukan terhadap tersangka yang ditangkap Polres Teluk Bintuni ditemukan barang bukti berupa satu pucuk senjata laras pendek jenis revolver," paparnya.
"Kemudian 1 pucuk senjata laras panjang rakitan, 1 buah magazine, 7 butir peluru ukuran 3,8 milimiter, 600 butir peluru ukuran 5,5 milimeter," terang Roem.