ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Lewat Video TikTok, Tentara Myanmar Mengancam akan Patroli dan Menembak Siapapun yang Ditemui

Melalui aplikasi TikTok, tentara dan polisi Myanmar mulai mengancam bakal menembak mati demonstran.

Sumber: Bangkok Post
Polisi Myanmar menodongkan senjatanya kepada demonstran. 

TRIBUNPAPUA.COM - Melalui aplikasi TikTok, tentara dan polisi Myanmar mulai mengancam bakal menembak mati demonstran.

Pegiat hak digital Myanmar ICT for Development (MIDO) menuturkan, mereka menemukan lebih dari 800 video pro-militer yang menakuti massa.

"Ini hanyalah puncak dari gunung es," kata Direktur Eksekutif MIDO, Htaike Htaike Aung, menyebut ada ratusan video berisi ancaman langsung.

Salah satu video pada akhir Februari memerlihatkan seorang tentara mengarahkan senapan serbu ke arah kamera.

"Aku akan menemebak wajah sialan kalian, dan aku bakal menggunakan peluru sungguhan," kata dia kepada demonstran.

"Aku akan berpatroli ke seluruh kota malam ini, dan bakal menembak siapa pun yang aku temui. Jika kalian ingin jadi martir, akan kupenuhi," ancamnya.

Baca juga: Kini Lumpuh, Prajurit TNI Kopka Ade Menangis Kenang Diserang Tawon Ndas saat Latihan Nembak Rudal

Reuters disebut tidak mampu menghubungi prajurit itu, atau sosok berseragam lain di TikTok untuk membuktikan mereka dari aparat Myanmar.

Dilansir Kamis (4/3/2021), aplikasi berbagi video asal China itu mengumumkan sudah menghapus konten yang menunjukkan kekerasan.

Dalam pernyataannya, TikTok menerangkan panduan komunitas untuk tak membiarkan konten berisi kekerasan atau misinformasi.

Kebijakan aplikasi itu adalah membolehkan mengunggah senjata, asal berada di posisi yang aman.

Berdasarkan unggahan di LinkedIn, platform itu sudah mulai merekrut untuk posisi manajer kebijakan produk.

Baca juga: Viral Video Polisi Myanmar Tembak Mati Demonstran dari Jarak Dekat, Ini Respons HAM PBB

TikTok menyatakan, terjadi peningkatan unduhan setelah militer memblokir Facebook, karena sebelumnya akun milik junta dihapus.

Aplikasi tersebut menjadi populer di kalangan aktivis muda, dengan tagar protes #SaveMyanmar dilihat 805 juta kali.

Peneliti seperti Htaike memprediksi, militer Myanmar bakal mencoba untuk menanamkan pengaruh mereka di media sosial lain.

(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lewat TikTok, Tentara Myanmar Ancam Tembak Muka Para Demonstran"

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved