Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Padma di Sumedang, Penumpang Selamat: Sopir Bilang Remnya Blong
Kecelakaan maut terjadi di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, tepatnya di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam.
TRIBUNPAPUA.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan rombongan SMP IT Al Muaawanah terjadi di Jalan Raya Sumedang-Malangbong, tepatnya di Tanjakan Cae, Wado, Sumedang, Jawa Barat, Rabu (10/3/2021) malam.
Dari total 63 orang yang ada di bus Sri Padma Kencana, 27 di antaranya tewas seusai terjun ke jurang di Tanjakan Cae.
Berikut ini adalah sejumlah fakta seputar kecelakaan maut rombongan SMP Muaawanah yang terjadi di Sumedang.
1. Penumpang Teriakkan Takbir

Seorang korban selamat menceritakan sempat ada kejanggalan sebelum kecelakaan terjadi.
Penumpang selamat itu adalah Mimin Mintarsih (52).
Warga Desa Paku Haji, Kecamatan Cisalak, Kabupaten Subang, itu beserta dua anaknya yang berumur 2 dan 11 tahun selamat dalam kecelakaan maut tersebut.
"Alhamdulillah saya dan dua anak saya selamat," ujar Mimin di rumahnya, Kamis (11/3/2021) dini hari.
Baca juga: Cerita Ayah Korban Kecelakaan Maut di Tebing Tinggi, Telepon Anak tapi yang Angkat Polisi
Mimin pada kala itu duduk di jok kedua di belakang sopir.
Ia ingat bus sempat oleng sebelum terjun ke dalam jurang.
"Bus goyang-goyang, terus masuk jurang," ucap Mimin.
Mimin bercerita, sebelum kecelakaan terjadi, sopir sempat meminta seorang penumpang untuk memeriksa bagian kampas rem.
Hal tersebut dikarenakan sepanjang jalan tercium bau sangit kampas rem.
"Sopir bilang remnya blong," ujar Mimin.
Saat detik-detik kecelakaan terjadi, Mimin menyebut semua penumpang dilanda kepanikan.