KKB Papua
Kapolda Papua Bantah Tudingan KKB yang Sebut Guru Korban Penembakan adalah Mata-mata TNI-Polri
KKB menuding satu di antara guru yang ditembak mati di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, merupakan mata-mata Polri-TNI.
Daud mengecam keras pembunuhan terhadap dua guru di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, tersebut. Kedua korban itu berasal dari Toraja tersebut.
Ia pun meminta aparat keamanan memberikan perlindungan maksimal kepada pegawai pemerintah yang bertugas di pedalaman.
"Mereka semua adalah masyarakat sipil yang hanya mencari nafkah dan menjalankan tugas profesinya sebagai guru. Mengapa mereka mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi," ujarnya.
Baca juga: Sembunyi 2 Jam di Semak-semak saat Ditembaki KKB, Kepsek SMPN 1 Beoga Sempat Dikira Diculik
Situasi keamanan di Beoga mendadak berubah setelah KKB berulah di lokasi tersebut sejak Kamis (8/4/2021).
KKB menembak Oktovianus Rayo yang sedang menjaga kios di rumahnya di Kampung Julugoma pada Kamis, sekitar pukul 09.30 WIT. Oktovianus tewas setelah menderita dua luka tembak di rusuk kanan.
Sedangkan, guru matematika Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Beoga, Yonatan Randen, menjadi korban penembakan pada Jumat sore. Ia mengalami luka tembak di bagian dada.
Yonathan sempat dilarikan masyarakat ke Puskesmas Beoga, tetapi nyawanya tak tertolong.
Kedua jenazah dievakuasi ke Mimika pada Sabtu (10/4/2021). Evakuasi akhirnya bisa dilakukan setelah Pemerintah Kabupaten Puncak membayar sejumlah uang tebusan kepada KKB untuk membiarkan pesawat masuk ke Bandara Beoga.
Berita lainnya terkait KKB Papua
(Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Bantah Tudingan KKB, Kapolda Papua: Kedua Korban Itu Guru, Mereka di Sana Mencerdaskan Generasi Muda