KKB Papua
Pasca-penembakan KKB, Bupati Puncak Minta Jaminan Keamanan untuk Guru dan Tenaga Medis di Beoga
Bupati Puncak Willem Wandik meminta jaminan keamanan untuk tenaga guru dan tenaga medis di Beoga pascapenembakan yang dilakukan KKB.
Penulis: Musa Abubar | Editor: Astini Mega Sari
Laporan Wartawan Tribun-Papua, Musa Abubar
TRIBUN-PAPUA.COM - Bupati Puncak Willem Wandik meminta jaminan keamanan untuk tenaga guru dan tenaga medis di Beoga, pacapenembakan yang menewaskan dua guru oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Wandik mengatakan, perlu pengamanan kepada tenaga guru dan medis terutama orang non Papua di Kabupaten Puncak.
"Para medis dan para guru non Papua perlu diperlakukan secara baik. Dampaknya akan dilihat tetapi para guru dan tenaga medis perlu diperhatikan," katanya kepada Tribun-papua.com, Senin (12/4/2021).
"Kami akan berupaya untuk membangunkan semangat baru bagi para guru untuk mengabdi."
Baca juga: KKB Kembali Bakar Sekolah, Kapolsek Beoga: Kami Harap Personel Perkuatan Segera Masuk
Wandik mengatakan saat ini pihaknya masih fokus untuk melakukan evakuasi warga dan penanganan keamanan di Beoga.
Sedangkan untuk jasad guru yang jadi korban penembakan sudah dievakuasi lebih dulu untuk dimakamkan di kampung halaman.
"Jenazah dua guru korban yang ditembak sudah dipulangkan dengan menggunakan pesawat Sriwijaya Air dari Timika dan sudah tiba di kampung halamannya yakni di Toraja pada Minggu (11/4/2021)," ujarnya.
Menurut dia, pemerintah masih terus rutin membangun komunikasi dengan aparat TNI-Polri.
"Kami berharap kejadian ini tidak berulang lagi agar roda pemerintahan di Beoga dapat berjalan dengan baik," ujarnya.
Baca juga: KKB Bakar Helikopter di Bandara Ilaga, Kapolda Papua: Mereka Mau Ganggu Aktivitas Penerbangan