KKB Papua
KKB Menyerang Suaminya, Natalina Terpaksa Sembunyi di KM: Pintu Ditendang, Kami hanya Diam Berdoa
Istri Oktovianus Rayo menyaksikan suaminya tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
TRIBUN-PAPUA.COM - Istri Oktovianus Rayo menyaksikan suaminya tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Korban merupakan guru SD di Kampung Julukoma, Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.
Jenazahnya, tiba di rumah duka di Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Senin (12/4/2021).
Keluarga yang sudah beberapa hari menanti pemulangan jenazah korban ke Toraja Utara tak bisa membendung isak tangisnya.
• Kerugian akibat Pembakaran Sekolah yang Dilakukan KKB di Beoga Capai Rp 7,2 Miliar
Saat tiba di rumah duka, istri korban, Natalina, yang selamat dari penyergapan kelompok kriminal bersenjata di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, jatuh pingsan akibat trauma dan larut dalam kesedihan yang dialami.
Natalina, istri almarhum Oktavianus mengatakan, suaminya ditembak oleh KKB hingga tewas.
Namun, karena situasi saat itu mencekam, dia dan beberapa warga lainnya berusaha menyelamatkan diri dengan cara bersembunyi di kamar mandi.
“Setelah saya lihat sudah sunyi, sudah tidak ada orang, saya keluar dari kamar tempat saya sembunyi melihat almarhum sudah terkapar di depan, dia sudah lipat kaki dan telentang, kasihan. Saat itu saya masih sempat panggil, Papa Iyan bangun... Papa Iyan bangun tapi saya masih lihat dia punya mata terputar, mungkin dia masih lirik saya atau bagaimana. Saat itu saya bilang Papa Iyan saya pergi sembunyi lari ke belakang dan lompat ke kamar mandi,” kata Natalina, saat dikonfirmasi, Senin (12/4/2021).
Natalina mengatakan, saat ia lompat ke kamar mandi, ia menginjak seng dan berbunyi lalu ia pergi ke rumah tetangganya meminta tolong.
“Di rumah tetangga sekitar 5 menit saya teriak minta tolong, Erni bukakan pintu, kemudian Pak Guru membuka pintu dan saya sampaikan tolong Bapak Iyan di sana sudah kena tembak tolong dilihat dulu karena saat itu belum ada orang lalu lalang,” ucap Natalina.
Baca juga: Lihat Suaminya Terkapar Diserang KKB, Istri Guru Oktovianus: Saya Sempat Panggil, Papa Iyan Bangun
Natalina mengungkapkan, saat di kamar mandi, ia bersembunyi cukup lama.
Dari kejadian jam 09.00 WIT, sekitar jam 14.00 WIT baru dievakuasi oleh pendeta-pendeta karena semua tempat sudah dikuasai oleh orang bersenjata, termasuk lingkungan sekolah.
“Di kamar mandi tempat kami sembunyi masih sempat ada orang masuk mengobrak-abrik pakai parang, dia tendang kamar mandi tetapi tidak tembus, hanya menendang 2 kali dan kami di dalam hanya diam berdoa sambil SMS teman yang lain,” ujar Natalina.
Lanjut Natalina, saat para pendeta datang untuk menyelamatkan, mereka sudah senang dan berupaya menyelamatkan harta benda namun sejumlah barang berharga miliknya diambil oleh KKB.
“Tak ada barang yang kami selamatkan di rumah, Ponsel milik almarhum dan milik saya diambil, uang diambil, perhiasan diambil, semua diambil, pakaian dan barang-barang lainnya terhambur tapi biarlah saya sudah tidak perduli yang penting kami selamat dan kami pergi dengan berjalan kaki sampai di Koramil,” tutur Natalina.