KKB Papua
Sayangkan Pernyataan Ketua MPR terkait KKB, Amnesty: Berpotensi Dorong Eskalasi Kekerasan di Papua
Amnesty International Indonesia menilai pernyataan Ketua MPR terkait KKB di Papua berpotensi mendorong eskalasi kekerasan di Papua dan Papua Barat.
Usman mengatakan pihaknya juga kembali mendesak pihak berwenang untukmenyelidiki dugaan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat keamanan.
Baca juga: Polri Ungkap Cara KKB Papua agar Tetap Eksis: Kelompok Ini Sering Masuk ke Penduduk
Berdasarkan catatan Amnesty, kata dia, sejak Februari2018 sampai Desember 2020 ada setidaknya 47 kasus dugaan pembunuhan di luar hukum oleh aparat keamanan dengan total 80 korban.
"Tahun 2021 saja, sudah ada setidaknya lima kasus dugaan pembunuhan di luar hukum oleh aparat keamanan, dengan total tujuh korban," kata Usman.
Diberitakan sebelumnya Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta aparat TNI, Polri dan Badan Intelijen Negara (BIN) turunkan kekuatan penuh yang dimiliki untuk melakukan tindakan tegas terukur terhadap kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.
Tidak boleh ada lagi toleransi terhadap KKB untuk melakukan aksi kejahatan yang meresahkan masyarakat serta mengakibatkan korban jiwa.
"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua yang kembali merenggut nyawa. Tumpas habis dulu. Urusan HAM kita bicarakan kemudian. Kalau perlu turunkan kekuatan 4 Matra terbaik yang kita miliki selain Brimob Polri. Gultor Kopassus, Raiders, Bravo dan Denjaka. Kasih waktu satu bulan untuk menumpas mereka,” kata Bamsoet melalui keterangannya di Jakarta, Senin (26/4/2021).
Berita lainnya terkait KKB Papua
(Tribunnews.com, Gita Irawan)
Artikel ini telah tayangg di Tribunnews.com dengan judul Pernyataan Ketua MPR RI Dinilai Berpotensi Mendorong Eskalasi Kekerasan di Papua dan Papua Barat