ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Dua Napi Lapas Merauke yang Dikeroyok hingga Meninggal Sudah Dimakamkan Keluarga

Dua narapidana Lapas Merauke yang dikeroyok hingga meninggal dunia dalam Lapas pada Sabtu (8/5/2021) sudah dimakamkan oleh keluarganya.

Penulis: Musa Abubar | Editor: Astini Mega Sari
TribunWow.com/Rusintha Mahayu
Ilustrasi jenazah 

Laporan Wartawan Tribun-Papua, Musa Abubar

TRIBUN-PAPUA.COM - Dua narapidana Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Merauke yang dikeroyok hingga meninggal dunia dalam Lapas pada Sabtu (8/5/2021) sudah dimakamkan oleh keluarganya.

Melianus Gebse dimakamkan oleh keluarganya di Desa Kumbe, kemudian Sebastian Basik Basik di makamkan oleh keluarganya di Kampung Yagebob.

Kepala Kantor Wilayah Hukum dan HAM Papua, Athonius Ayorbaba mengatakan peristiwa saat itu berlangsung sangat cepat.

Kondisi Lapas Merauke saat itu tanpa Kalapas karena Kalapas yang sebelumnya bertugas sudah pensiun dini. Sehingga Lapas dipimpin oleh pejabat esalon IV yang ditunjuk menjadi Plh Kalapas.

Baca juga: Kronologi Detik-detik 2 Napi di Lapas Merauke Tewas Dikeroyok, Napi Lain Kunci Pagar Sel

"Pasca kejadian itu, Kakanwil Kemenkumham sudah menunjuk Kepala Bidang Keamanan dan Rehabilitasi Kanwil Kemenkumham sebagai Plt Kalapas Merauke dan sudah berada di Merauke lalu sudah mengikuti pemakaman Melianus Gebse salah satu warga binaan yang meninggal dunia," katanya kepada Tribun-Papua.com di Jayapura, Senin (10/5/2021).

Sebelumnya diberitakan, dua napi Lapas Merauke dikeroyok hingga meninggal dunia pada Sabtu (8/5/2021) pukul 16.25 WIT.

Kedua korban adalah Sebastian Basik Basik dan Melianus Gebse

Peristiwa itu bermula ketika ada seorang rekannya yang meninggal di rumah sakit karena Covid-19.

Anthonius mengakui dalam tiga bulan terakhir, ada beberapa warga binaan Lapas Merauke yang meninggal sehingga muncul kecurigaan dari beberapa warga binaan lain.

Baca juga: Viral Rombongan Pengantar Jenazah Terobos Tol, Sempat Aniaya Petugas yang Menghalau

Lantaran beberapa warga binaan yang meninggal itu, dari hasil diagnosa di rumah sakit itu tidak sakit, sehingga muncul kecurigaan ada yang memiliki ilmu hitam.

"Karena sebagian besar yang meninggal itu kebanyakan orang Marind dan Muyu, sehingga puncak emosinya yang terjadi pada Sabtu itu," ujarnya.

Kasus penganiayaan itu sudah ditangani Polres Merauke. (*)

Berita lainnya terkait penganiayaan

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved