Sosok Prada Ardi yang Gugur di Papua, Pendiam dan Baru Jadi Anggota TNI pada 2019
Jenazah Prada Ardi Yudi Arto yang tiba di Bandara El Tari, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (20/5/2021) pagi.
TRIBUN-PAPUA.COM - Jenazah Prada Ardi Yudi Arto yang tiba di Bandara El Tari, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (20/5/2021) pagi.
Jenazah Prada Ardi dijemput oleh perwakilan keluarga dan sejumlah personel TNI dari Korem Kupang.
Prada Ardi Yudi gugur dianiaya sejumlah orang tak dikenal (OTK) di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Selasa (18/5/2021).
Sejumlah keluarga dekat Prada Ardi telah menunggu kedatangan jenazah prajurit tersebut di terminal kargo Bandara El Tari Kupang sejak pukul 05.30 Wita.
Salah satu keluarga Ardi, Maria da Conceicao yang didampingi suaminya Yohanes Masan, mengatakan, keponakan mereka itu merupakan anak yang pendiam.
Baca juga: Tangisi Praka Alif yang Gugur di Yahukimo, Keluarga: Kini Suaranya Tak Bisa Didengar Lagi
"Dia baru lolos jadi anggota TNI pada tahun 2019 lalu setelah tamat SMA tahun 2018," ungkap Maria kepada Kompas.com, Kamis pagi.
"Anaknya pendiam. Kalau kita ajak omong, dia hanya tersenyum saja."
Menurut Maria, Prada Ardi merupakan anak ketiga dari empat bersaudara, pasangan suami istri Wardoyo dan Malena.
Ayah Ardi, juga merupakan anggota TNI yang bertugas di Kabupaten Malaka.
Sang ayah telah berpulang pada 2018.
"Ayahnya orang Jawa dan ibunya orang NTT," kata Maria.
Baca juga: 2 TNI yang Gugur di Yahukimo Dibacok OTK saat Lakukan Pengamanan Pembangunan Tembok Bandara
Rencananya, jenazah Prada Ardi akan dimakamkan di samping makam sang ayah di Kabupaten Malaka.
Yohanes Masan menambahkan, Ardi sempat mampir di rumah mereka saat mengikuti tes masuk TNI.
"Anaknya pendiam seperti ayahnya. Kita ajak omong, dia hanya diam saja. Waktu dia tes sempat ke rumah karena rumah kami dekat dengan Korem Kupang," kata Yohanes.
Menurut Yohanes, meski sedih keluarga pun mengikhlaskan kepergian Prada Ardi.