ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Pengamat Sarankan Khofifah Minta Maaf ke Publik soal Video Pesta Ulang Tahunnya: Tak Ada Jalan Lain

Pengamat komunikasi Surokim Abdussalam memberi saran agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta maaf ke publik.

Tribunnews.com/istimewa
Kolase Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan pesta ulang tahunnya yang diduga menimbulkan kerumunan, Sabtu (22/5/2021). 

TRIBUN-PAPUA.COM - Pengamat komunikasi Surokim Abdussalam memberi saran agar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa meminta maaf ke publik.

Diketahui sebelumnya, pesta perayaan ulang tahun Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa yang mengundang reaksi publik.

Peneliti SSC dan Dekan FISIP Universitas Trunojoyo Madura itu menilai, kejadian pesta tersebut menuai banyak kritik bagi Khofifah hingga menyebabkan situasi menjadi gaduh.

"Sulit ya untuk melakukan pembelaan karena memasuki wilayah kepatutan dan kepantesan yang menyentuh empati publik," kata dia, Minggu (30/5/2021).

Baca juga: Perayaan Ulang Tahunnya Viral Dinilai Langgar Prokes, Khofifah Klarifikasi: Tidak Ada Potong Kue

Dia menjelaskan, bahwa kondisi warga saat ini sangat sensitif apalagi dengan adanya pembatasan dan pengetatan selama masa pandemi, serta nyaringnya penggaungan prokes di saat Lebaran.

Dia mengatakan, walaupun manfaat utama aturan adalah untuk publik namun ada pihak yang memahaminya sebagai pengekangan.

"Nah, begitu ada elit yang melakukan pelanggaran seperti kemarin itu, betul-betul mencederai empati publik. Sehingga netizen beraksi sangat keras terhadap kejadian ini," papar dia.

Potongan gambar video viral Ultah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa disebut undang kerumunan
Potongan gambar video viral Ultah Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa disebut undang kerumunan ((istimewa))

Disarankan minta maaf

Surokim juga meminta agar pembelaan disudahi supaya tidak memancing sentimen publik yang berkepanjangan.

Agar segera usai, orang nomor satu di Jatim itu disarankan minta maaf secara terbuka kepada khalayak publik.

"Cukup. Sekarang sudah sangat komplek dan rumit, jalan satu-satunya dengan situasi krisis seperti ini tidak ada jalan lain kecuali minta maaf mengaku salah secara kesatria dan tidak lagi melakukan pembelaan," pinta dia.

"Bisa dilihat ya, netizen sekarang terlewat kritis dia bisa men-tracing logis tidaknya alasan, dia bisa melakukan kroscek kemana-mana. Kalau banyak yang membela bahwa ibu gubernur tidak salah. Justru kemarahan netizen kian bereaksi, ini persoalan etis dan tidak," lanjutnya.

Baca juga: Siswi SMP yang Viral Beradegan Mesum Ternyata Kecanduan, KPID Tasikmalaya: Pentingnya Peran Orangtua

"Dalam konteks komunikasi publik, diperlukan politik empati yang lebih kuat supaya lebih baik. Reaksi netizen seperti ini diterima sajalah, bisa disebut Ibu Gubernur saat ini kebeleset elektoral," terang dia.

Surokim menilai, kegaduhan ini lebih masuk ke wilayah kepatutan dan kepantasan.

"Apa pun yang dilakukan oleh netizen dan masyarakat biarkan saja, terima saja. Karena secara nalar logis publik kejadian kemarin sangat tidak etis," sebut dia.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved