ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

KKB Papua

Kisah Sedih Habel Halenti, Merantau ke Papua Jadi Tukang Bangunan tapi Tewas karena Teroris KKB

Habel Halenti (30), yang berprofesi sebagai tukang bangunan ditembak mati anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.

Dokumen Sekretaris Camat Kabola Charles Bainkabel
Jenazah Habel Halenti (30), saat disemayamkan di rumah keluarganya di RT 8 RW 4, Dusun 2 Desa Lawahing, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, NTT. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Habel Halenti (30), yang berprofesi sebagai tukang bangunan ditembak mati anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua tiba di kampung halamannya, Alor, NTT, Minggu (6/6/2021).

Di balik tragedi penembakan itu, rupanya Habel adalah sosok yatim piatu.

Sekretaris Camat Kabola, Charles Bainkabel mengatakan, orangtua Habel meninggal sejak 20 tahun lalu, saat Habel berusia 10 tahun.

Habel juga tidak memiliki saudara kandung.

"Dia anak tunggal, kedua orangtuanya sudah lama meninggal," kata Charles, Minggu (6/6/2021).

 

Habel kemudian diasuh oleh keluarganya di RT 8 RW 4, Dusun 2 Desa Lawahing, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor.

Baca juga: Minta TNI-Polri Sigap Hadapi Teror KKB Papua, Anggota DPR: Kasihan Warga di Sana Hidup Tak Tenang

Saat dewasa, Habel merantau ke sejumlah daerah, salah satunya Papua yang menjadi tempat dirinya menjadi korban keberingasan KKB.

Jenazah Habel Halenti (30), saat disemayamkan di rumah keluarganya di RT 8 RW 4, Dusun 2 Desa Lawahing, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, NTT.
Jenazah Habel Halenti (30), saat disemayamkan di rumah keluarganya di RT 8 RW 4, Dusun 2 Desa Lawahing, Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor, NTT. (Dokumen Sekretaris Camat Kabola Charles Bainkabel)

Kabar Habel terlambat sampai ke keluarga

Peristiwa penembakan pada Kamis (4/6/2021) itu tidak bisa langsung dikabarkan kepada keluarga Habel karena masalah jaringan telepon seluler.

Akibatnya pihak keluarga baru mengetahui kabar Habel meninggal dunia pada Sabtu (5/6/2021), dua hari setelah kejadian.

"Tadi saya langsung bertemu keluarganya di kampung dan mereka baru dapat informasi meninggalnya Habel tadi pagi," ungkap Charles kepada Kompas.com, Sabtu (5/6/2021) malam.

Keluarga baru bisa menjemput jenazah dari Papua ke Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Minggu (6/6/2021).

Jenazah diantarkan oleh sejumlah pihak dari Kabupaten Puncak menuju Bandara Mali Alor.

Mereka antara lain Kepala Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Puncak Fabianus Ado, yang juga merupakan Ketua Paguyuban Flobamora (Perkumpulan warga NTT), bersama anggota Flobamora bernama Domikus Mokoil.

Baca juga: Sosok Habel Halenti, Warga Sipil yang Ditembak KKB Papua meski Sudah Minta Ampun

Kemudian satu orang pendeta asal Papua, bernama Pih Newegalen dan anggota polisi dari Polres Timika bernama Jemis Sakala.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved