ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

Ungkap Kendala Perbaikan Kabel Laut yang Putus Jaringan Internet, Menkominfo: Masih Butuhkan Waktu

Kini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengungkap alasan proses perbaikan membutuhkan waktu lama.

Editor: Claudia Noventa
Kemenkominfo TV/ YouTube
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah menunjukkan foto-foto kabel bawah laut Telkom di ruas Biak-Jayapura yang terputus akibat terbakar lava. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Satu bulan lebih, layanan internet di Papua masih terganggu dan belum berhasil diperbaiki sepenuhnya.

Diketahui,hilangnya jaringan internet disebabkan oleh putusnya kabel fiber optik bawah laut Telkom ruas Biak-Jayapura, Papua, sejak akhir April lalu.

Kini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengungkap alasan proses perbaikan membutuhkan waktu lama.

Menurut Johnny Plate proses perbaikan tertunda oleh cuaca buruk yang diakibatkan oleh siklon tropis Choi-Wan di utara Papua.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate (tengah), DIrektur Utama Telkom Ririek Adriansyah (kanan), dan Dirjen PPI Kemenkominfo Rahmat M. Ramli dalam konferensi pers Kemenkominfo mengenai upaya perbaikan kabel fiber optic Telkom yang putus di Papua, Senin (7/6/2021).
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate (tengah), DIrektur Utama Telkom Ririek Adriansyah (kanan), dan Dirjen PPI Kemenkominfo Rahmat M. Ramli dalam konferensi pers Kemenkominfo mengenai upaya perbaikan kabel fiber optic Telkom yang putus di Papua, Senin (7/6/2021). (Kemenkominfo TV/ YouTube)

“Sehingga pemulihannya masih membutuhkan waktu. Kami berharap bisa selesai dalam seminggu ke depan,” ujar Johnny, dalam kenferensi pers yang digelar secara online, Senin (7/6/2021).

Baca juga: Bantah Putusnya Kabel Laut Sebabkan Total Black Out di Papua, Menkominfo Sebut Hanya 4 Wilayah

Baca juga: Hilangnya Internet di Jayapura Buat Warga Merasa seperti Hidup 10 Tahun Lalu: Aktivitas Terbatas

CEO Telkom Ririek Adriansyah yang ikut hadir dalam konferensi pers Kominfo membenarkan pernyataan Johnny.

Menurut Ririek, proses perbaikan memakan waktu lama karena kapal penyambung kabel perlu diberangkatkan ke Makassar terlebih dahulu untuk mengangkut material dan awak yang dibutuhkan.

Kapal baru tiba di Jayapura pada akhir Mei. Upaya perbaikan kabel sedang berlangsung hingga saat ini dan sempat mengalami kendala, salah satunya kabel yang tersangkut saat diangkat dari kedalaman lebih dari 4.000 meter.

“Bebrapa hari ini banyak cuaca ekstrim juga ini yang kemudian juga menghambat proses recovery juga,” ujar Ririek.

Backup Dilakukan, tapi Kecepatan Belum Normal

Johnny mengatakan, putusnya kabel fiber optik Telkom mengganggu layanan internet di empat kota di Papua, yakni Jayapura, Abepura, Sentani, dan Sarmi.

Sebanyak sepertiga trafik internet di Papua terdampak, tepatnya sebesar 154 Gbps dari total trafik 464 Gbps.

Untuk mengatasi 154 Gbps trafik yang terganggu, Ririek menjelaskan bahwa Telkom sudah menyediakan backup sebesar 4,7 Gbps, antara lain dari link satelit dan radio long haul Palapa Ring Timur.

Proses backup dilakukan secara bertahap. Layanan voice sudah pulih tak lama setelah kabel putus pada 30 April. Backup mencapai kapasitas 4,7 Gbpas pada 17 Mei.

Baca juga: Percepat Pemulihan Jaringan Internet, Telkom Recovery Kabel Laut SMPCS Biak-Jayapura

Menurut Ririek, backup 4,7 Gbps itu sudah merupakan angka maksimal yang bisa disediakan oleh pihaknya saat ini dan berselisih jauh dari trafik 154 Gbps yang terdampak.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved