Ungkap Kendala Perbaikan Kabel Laut yang Putus Jaringan Internet, Menkominfo: Masih Butuhkan Waktu
Kini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengungkap alasan proses perbaikan membutuhkan waktu lama.
TRIBUN-PAPUA.COM - Satu bulan lebih, layanan internet di Papua masih terganggu dan belum berhasil diperbaiki sepenuhnya.
Diketahui,hilangnya jaringan internet disebabkan oleh putusnya kabel fiber optik bawah laut Telkom ruas Biak-Jayapura, Papua, sejak akhir April lalu.
Kini, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Plate mengungkap alasan proses perbaikan membutuhkan waktu lama.
Menurut Johnny Plate proses perbaikan tertunda oleh cuaca buruk yang diakibatkan oleh siklon tropis Choi-Wan di utara Papua.

“Sehingga pemulihannya masih membutuhkan waktu. Kami berharap bisa selesai dalam seminggu ke depan,” ujar Johnny, dalam kenferensi pers yang digelar secara online, Senin (7/6/2021).
Baca juga: Bantah Putusnya Kabel Laut Sebabkan Total Black Out di Papua, Menkominfo Sebut Hanya 4 Wilayah
Baca juga: Hilangnya Internet di Jayapura Buat Warga Merasa seperti Hidup 10 Tahun Lalu: Aktivitas Terbatas
CEO Telkom Ririek Adriansyah yang ikut hadir dalam konferensi pers Kominfo membenarkan pernyataan Johnny.
Menurut Ririek, proses perbaikan memakan waktu lama karena kapal penyambung kabel perlu diberangkatkan ke Makassar terlebih dahulu untuk mengangkut material dan awak yang dibutuhkan.
Kapal baru tiba di Jayapura pada akhir Mei. Upaya perbaikan kabel sedang berlangsung hingga saat ini dan sempat mengalami kendala, salah satunya kabel yang tersangkut saat diangkat dari kedalaman lebih dari 4.000 meter.
“Bebrapa hari ini banyak cuaca ekstrim juga ini yang kemudian juga menghambat proses recovery juga,” ujar Ririek.
Backup Dilakukan, tapi Kecepatan Belum Normal
Johnny mengatakan, putusnya kabel fiber optik Telkom mengganggu layanan internet di empat kota di Papua, yakni Jayapura, Abepura, Sentani, dan Sarmi.
Sebanyak sepertiga trafik internet di Papua terdampak, tepatnya sebesar 154 Gbps dari total trafik 464 Gbps.
Untuk mengatasi 154 Gbps trafik yang terganggu, Ririek menjelaskan bahwa Telkom sudah menyediakan backup sebesar 4,7 Gbps, antara lain dari link satelit dan radio long haul Palapa Ring Timur.
Proses backup dilakukan secara bertahap. Layanan voice sudah pulih tak lama setelah kabel putus pada 30 April. Backup mencapai kapasitas 4,7 Gbpas pada 17 Mei.
Baca juga: Percepat Pemulihan Jaringan Internet, Telkom Recovery Kabel Laut SMPCS Biak-Jayapura
Menurut Ririek, backup 4,7 Gbps itu sudah merupakan angka maksimal yang bisa disediakan oleh pihaknya saat ini dan berselisih jauh dari trafik 154 Gbps yang terdampak.
Kecepatan internet di wilayah yang mengalami gangguan pun masih belum kembali normal.
“Seluruh layanan sebenarnya sudah recover, tapi kapasitasnya, speed-nya belum kembali normal,” ungkap Ririek.
Baca juga: Warga Jayapura Sangat Terganggu Internet Tak Kunjung Pulih hingga Sebut Mundur 10 Tahun ke Belakang
Jalur Kabel Baru untuk Mitigasi
Ini bukan kali pertama kabel bawah laut putus di wilayah tersebut. Johnny mengungkapkan, peristiwa serupa sudah terjadi sebanyak 5 kali. Empat di antaranya disebabkan oleh faktor alam, sementara satu lagi oleh alat bantu penangkapan ikan.
Untuk kejadian ini, dari kesimpulan sementara sebelum evaluasi akhir, Johnny mengatakan bahwa penyebabnya pun adalah faktor alam.
Ririek mengatakan bahwa di daerah putusnya kabel di palung sedalam lebih dari 4.000 meter, memang terdapat gunung berapi bawah laut yang belakangan terbuka akibat gempa, sehingga secara periodik mengeluarkan lava.
Limpahan lava panas inilah yang kemudian membakar kabel sehingga putus.
Sebagai langkah mitigasi untuk mencegah berulangnya kejadian ini di masa mendatang, Telkom sedang membangun jalur kabel fiber optik baru di utara Papua, membentang dari Biak hingga Sorong dengan panjang 1.141 km.
Pembangunan jalur kabel baru ini sudah dimulai sejak 2020 dan diharapkan akan rampung pada kuartal pertama 2022.
“Itu (kabel baru) jaraknya cukup jauh, di atas 100 km dari yang serkarang dan diharapkan sudah melewati palung itu,” ujar Ririek.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perbaikan Kabel Bawah Laut Telkom di Papua Terhambat Cuaca Buruk