ypmak
Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK)

DPRD Kota Blitar Minta Pemerintah Tanggung Jawab setelah Bocah 11 Tahun Tewas Tertimpa Tembok

Seorang bocah 11 tahun tewas setelah tertimpa tembok roboh di Jalan Akasia, Kota Blitar,  Jawa Timur, pada akhir pekan lalu.

Editor: Claudia Noventa
Kompas.com
ILUSTRASI - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar meminta Pemerintah Kota Blitar untuk bertanggungjawab atas kasus tersebut. 

TRIBUN-PAPUA.COM - Seorang bocah 11 tahun tewas setelah tertimpa tembok roboh di Jalan Akasia, Kota Blitar,  Jawa Timur, pada akhir pekan lalu.

Kini, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Blitar meminta Pemerintah Kota Blitar untuk bertanggungjawab atas kasus tersebut.

Apalagi, jika kematian bocah tersebut terbukti disebabkan faktor kelalaian manusia (human error).

"Tapi kalau memang faktor human error kami minta ada yang bertanggungjawab," ujar Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Blitar Nuhan Eko Wahyudi saat meninjau lokasi robohnya tembok tersebut, Senin (21/6/2021).

Anggota DPRD dan pihak Pemkot Blitar melihat lokasi robohnya tembok yang menewaskab Dicky Asvirano (11), Senin (21/6/2021).
Anggota DPRD dan pihak Pemkot Blitar melihat lokasi robohnya tembok yang menewaskan Dicky Asvirano (11), Senin (21/6/2021). (KOMPAS.COM/ASIP HASANI)

Baca juga: Bantu 6 Oknum TNI AL yang Aniaya Warga hingga Tewas, Pria Ini Diciduk Polisi

Baca juga: Sosok Ketua DPRD Tolikara, Sonny Wanimbo yang Diduga Danai KKB, Harta Kekayaan Tercatat Rp 16 Juta

Menurut Nuhan, pihaknya akan meminta pihak berwajib melakukan penyelidikan terkait penyebab robohnya tembok milik Balai Benih di bawah Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan tersebut.

"Makanya kami mengajak pihak PU (Dinas Pekerjaan Umum) ke sini untuk ikut melihat bangunan ini," ujarnya.

Dibangun 31 Tahun yang Lalu

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh, ujar Nuhan, tembok tersebut sudah tua.

Tembok dibangun sekitar tahun 1990-an atau 31 tahun yang lalu.

Namun, Nuhan memastikan bahwa harus ada penyelidikan yang mendalam terkait penyebab utama robohnya pagar tembok tersebut, termasuk mengenai kemungkinan adanya kesalahan konstruksi.

Nuhan juga meminta Pemerintah Kota Blitar memberikan santunan kepada keluarga dari korban Dicky Asvirano tersebut karena lokasi kejadian ada di wilayah Kota Blitar.

"Jangan sampai urusannya jadi panjang. Kalau bisa selesai secara kekeluargaan," ujarnya.

Kepala Dinas Bantah Tembok Sudah Miring
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Blitar Rodiyah mengatakan, pihaknya akan memberikan santunan kepada keluarga Dicky Asvirano.
Namun, Rodiyah tidak bersedia memerinci santunan yang dimaksud.

Rodiyah menyangkal tuduhan bahwa tembok sudah miring sebelum roboh.

Baca juga: Viral Pria Tak Percaya Covid-19 hingga Tantang Pegang Mayat: Saya Buat Video dengan Hati Normal

Menurutnya, faktor hujan dan angin adalah yang lebih dominan menjadi penyebab robohnya tembok.

Terpisah, Kasubag Humas Polres Blitar Kota mengatakan, polisi akan menyelidiki penyebab robohnya tembok tersebut.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved